Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PAKAR kesehatan anak Yuni Astria berpendapat baik orangtua maupun anak harus sama-sama bahagia dan salah satu cara mewujudkannya bisa dimulai dengan memahami emosi anak.
"Sebagai orangtua, kita harus memahami tentang emosi anak dan itu tidak mudah. Kalau anak tidak bahagia, pasti orangtua tidak bahagia juga itu sudah dijamin 1000%," kata Yuni di Jakarta, Kamis (27/7).
Menurut Yuni, orangtua bisa membahagiakan anak, salah satunya dengan menerapkan prinsip asuh, asih, dan asah yang adekuat.
Baca juga: Orangtua Perlu Beri Stimulasi Berkelanjutan pada Anak
Asuh berkaitan dengan pengasuhan yang baik, asih terkait pemberian dukungan pada anak, sementara asah berkaitan dengan pemberian stimulasi pada anak untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, kognitif, spiritual hingga kepemimpinannya.
Yuni menekankan bonding atau ikatan emosional yang terjalin baik antara orang tua dan anak yang pada akhirnya dapat meningkatkan kebahagiaan seluruh anggota keluarga.
Dia merujuk studi yang mengutarakan bahwa bonding antara ibu bekerja dan anaknya tidak kalah baik dengan ibu rumah tangga dengan anaknya. Ini karena ibu bekerja meluangkan waktunya berinteraksi dengan anak, bermain bersama sekaligus memberikan stimulasi yang dibutuhkan anak.
Baca juga: Nutrisi Dipastikan Punya Efek Langsung pada Otak Anak
"Ibu yang bekerja begitu pulang ternyata benar-benar quality time sama anaknya, gawai ditaruh, main bersama anak, memberi stimulasi, mengobrol, dan itu sangat berarti untuk anak, kehadiran ibu juga ayah," tutur Yuni.
Sementara itu, menurut studi, ibu rumah tangga walau memang lebih lama di rumah dibandingkan ibu bekerja, tetapi, hanya fokus pada rumah tangga saja dan bingung untuk menyempatkan waktu bersama anak.
Namun, Yuni mengatakan itu hanya gambaran sekilas dan tidak berarti dilakukan semua ibu rumah tangga atau ibu bekerja.
Berbicara tentang terwujudnya keluarga termasuk anak yang bahagia, salah seorang pendiri MALO & Children's Day by MALO Felicia Debora berpendapat itu bukan soal uang, tetapi, soal kesempatan, akses dan partisipasi.
Menurut dia, anak-anak tak membutuhkan mainan dengan harga mahal atau diajak berlibur ke luar negeri, tetapi, sekedar pelukan dari orangtuanya.
"Anak saya tidak bisa disuapi pagi, siang dan sore, tetapi, saya pastikan saat malam, ketika saya sampai di rumah ada satu kegiatan yang tidak bisa digantikan orang lain yakni baca buku bersama. Dari situ saya gali kegiatan dia, kejadian menarik dan lainnya," ungkap Felicia. (Ant/Z-1)
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Penggunaan pacar AI di platform seperti Character.AI makin populer, tetapi pakar memperingatkan risikonya.
Cinta bukan hanya soal perasaan, tapi juga ilmiah. Pelajari efek hormon ini saat jatuh cinta dan patah hati.
Studi terbaru menunjukkan memelihara kucing dapat mengurangi stres, memperkuat kesehatan mental, serta memberikan efek positif bagi kesehatan fisik.
Konferensi internasional psikologi ulayat kali ini menjadi istimewa karena sekaligus memperingati 100 tahun kontribusi ilmiah psikolog ternama Albert Bandura.
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved