Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Orangtua Perlu Beri Stimulasi Berkelanjutan pada Anak

Basuki Eka Purnama
27/7/2023 12:34
Orangtua Perlu Beri Stimulasi Berkelanjutan pada Anak
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis lulusan Universitas Indonesia Ratih Ibrahim mengingatkan orangtua perlu memberikan stimulasi pada anak setiap hari dan berkelanjutan demi tumbuh kembang, termasuk kognitif anak yang optimal.

"Stimulasi oleh kita sangat penting diberikan sejak usia anak dini sekali, setiap hari, setiap saat dan berkelanjutan. Anak tidak menjadi pintar dengan sendirinya, kita harus terlibat," kata Ratih, Rabu (26/7).

Dalam sebuah kasus, Ratih pernah menemukan seorang anak yang tumbuh kembangnya tidak optimal karena kurangnya keterlibatan orangtua memberikan stimulasi. Padahal, dia memiliki potensi kecerdasan yang tinggi.

Baca juga: Nutrisi Dipastikan Punya Efek Langsung pada Otak Anak

"Kalau kita ukur potensi kecerdasannya tinggi, begitu saya gali ternyata orangtuanya kurang terlibat aktif. (Stimulasi) hanya pernah dilakukan tidak pernah diulang," kata dia.

Stimulasi merupakan pemberian rangsangan yang disengaja oleh lingkungan, termasuk orangtua dan guru, untuk memancing respons tertentu pada anak.

Menurut Ratih, stimulasi adalah kunci untuk membantu perkembangan kognitif anak karena ini melibatkan berbagai kegiatan. Ini asalkan diberikan harus sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan anak.

Baca juga: Ini Pentingnya Rutin Periksakan Balita ke Posyandu

Anak-anak yang sejak dini diberikan stimulasi akan meningkat fungsi kognitif dan fungsinya bekerja secara sosialnya. Studi pada 2022 memperlihatkan anak yang memiliki perilaku adaptif dan performa akademis lebih baik di sekolah, biasanya karena dia mendapatkan stimulasi yang cukup dan tepat, serta memiliki orangtua yang terlibat aktif di dalam pengasuhan.

Contoh stimulasi yang bisa diberikan pada anak yakni ikut bermain bersama anak seperti petak umpet, beraktivitas bersama, atau sekedar berinteraksi dengan mereka.

"Bermain itu kita mematangkan daya anak berkembang, beraktivitas bareng, petak umpet, berinteraksi dengan anak akan membuat anak-anak belajar banyak," ujar Ratih.

Terkait pengasuhan, Ratih mengingatkan orangtua perlu menerapkan gaya pengasuhan yang mendukung. Dia memaklumi setiap orangtua pasti melalui uji coba untuk menemukan gaya pengasuhan yang paling tepat untuk anaknya.

Selain itu, orangtua juga dapat mendukung anak menjadi aktif dan bereksplorasi misalnya dengan menciptakan dan memastikan lingkungan aman dan nyaman untuk anak serta melibatkan mereka dalam kegiatan keseharian.

Ratih menambahkan, orangtua juga bisa membangun relasi yang erat dan kedekatan dengan anak serta menjaga kesehatan mental diri. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya