Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TANOTO Foundation resmi meluncurkan buku Stunting-Pedia yang ditulis oleh para pakar dan didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN.
Buku tersebut merupakan bahan referensi bagi pemerintah daerah dan pembuat program di lapangan untuk memahami secera menyeluruh tentang stunting dan tata cara penanganannya.
Dalam peluncuran yang dilaksanakan pada Senin (4/7), Country Head of Tanoto Foundation Inge Sanitasia Kusuma menyerahkan buku Stunting-pedia kepada drg. Agus Suprapto selaku Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan juga Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K), dan Bupati Banyuasin Askolani.
Baca juga: Tanoto Foundation Terbitkan Buku Stunting-pedia untuk Tekan Angka Stunting
Rencananya versi fisik akan dikirimkan ke pemerintah daerah di 514 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Selain itu juga tersedia dana versi digital dan dapat diunduh secara gratis di laman SIGAP di sigap.tanotofoundation.org.
Percepat Penurunan Angka Stunting
Dalam sambutannya, Agus Suprapto menyampaikan pesan Menko PMK Muhadjir Effendy terkait upaya untuk mempercepat penurunan stunting hingga 14% di 2024.
Hal itu sesuai dengan arahan dan sentilan Presiden Jokowi terakhir yang berharap semua pihak terkait menggunakan biaya-biaya terkait stunting tepat pada subyeknya.
Baca juga: Tanoto Foundation Bersama Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi Peduli Pendidikan Dasar dan Masalah Stunting
"Mempunyai porsi yang lebih banyak, tepat pada sasaran. Itu yang harus dilaksanakan juga," ujar Agus dalam acara Evaluasi Capaian Semester 1 Tahun 2023 dan Praktik Baik Percepatan Penurunan Stunting Daerah, Senin (4/7).
"Kuasai datanya di lapangan, by name by address. Kita tidak akan pernah menang kalau kita tidak bisa memahami siapa subyek kita," lanjut Agus.
Agus menyampaikan apresiasi lantaran telah dilakukan road sudaring untuk semua provinsi. Dia berharap hal itu ditindaklanjuti karena hal itu sudah disampaikan kepada Presiden.
Baca juga: Penerima Beasiswa Tanoto Foundation Diterima Kerja setelah Lulus
Selanjutnya, juga harus berdayakan semua sektor dengan konsep pentahelix. Sebab upaya mempercepat penurunan stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi semua sektor termasuk universitas.
"Kita harus lebih bisa mendeteksi ke hulu. Bicara stunting bukan bicara yang sudah lahir yang sudah panjang badannya tetapi justru siapa remaja kita, catin kita yang risiko stunting. Selama kita tidak menyelesaikan masalah itu kita tidak bisa dan masalah stunting tidak akan selesai-selesai," tegasnya.
Agus pun meminta semua pihak untuk optimis mengejar target 14% di 2024. "Semua diawali dengan optimisme, 3,8% target kita per tahun saat ini saya kira bukan hal yang sulit," kata Agus.
Sementara itu Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menyebut bahwa tantangan saat ini adalah pemahaman terkait pengelolaan anggaran stunting dan koordinasi di daerah.
Belum Maksimal Kelola Anggaran Stunting
Menurut Hasto, selama ini masih banyak daerah yang belum secara maksimal mengelola keuangan atau anggaran stunting yang sudah dialokasikan lewat DAU atau DAK.
Baca juga: Dukung Kemendikbudristek, Tanoto Foundation Adakan Bimtek Transisi Pembelajaran PAUD ke SD
"Pemahaman untuk terkait anggaran di daerah masih perlu antara tim di daerah. Koordinasi di daerah juga harus makin ditingkatkan. Inilah tantangan yang serius kita," ucap Hasto.
Dengan adanya buku Stunting-Pedia diharapkan setiap pemerintah daerah dan pelaksana program bisa memahami secara komprehensif penanganan stunting. Dengan demikian target percepatan penurunan stunting hingga 14% di 2024 bisa tercapai.
Dalam acara tersebut juga dilakukan diskusi dan sharing praktik baik dari pemerintah daerah.
Diskusi dan praktik baik itu menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pemerintah daerah dan juga pihak-pihak terkait untuk bekerja sama menuntaskan program pemerintah tersebut. (RO/S-4)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved