Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEKAN Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas) ke-XVI 2023 di Padang, Provinsi Sumatera Barat memang telah usai diselenggarakan dengan sukses oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Kendati demikian, euforianya masih terasa hingga kini. Perhelatan terbesar insan-insan pertanian bangsa dari seluruh Indonesia yang digelar selama 5 hari diisi dengan sejumlah agenda sektor pertanian dari seluruh negeri.
Penas XVI 2023 ini mengacu semangat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan),mahasiswa Polbangtan Bogor berupaya mengaplikasikan telah ilmu yang telah dimiliki, khususnya teknologi pertanian.
Baca juga: Manfaatkan Teknologi, Pertanian Modern Mampu Tingkatkan Produktivitas
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tiada henti memotivasi para petani milenial untuk tetap berinovasi dalam memajukan pertanian.
"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," katanya.
Dukung Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern
Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Hasil Inovasi Mahasiswa Polbangtan
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," kata Dedi Nursyamsi.
Kembangkan Alat Pertanian
Mahasiswa Polbangtan Bogor pada Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian (TMP) dalam memenuhi kewajiban tugas akhir, berhasil mengembangkan sebuah alat yang dapat memberikan perubahan pada teknologi pertanian.
Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar mengatakan, greenhouse merupakan bangunan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan yang ekstrem pada tanaman dan mengatur kondisi lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan tanaman di dalamnya.
Baca juga: Politenik Enjiniring Kementan Perkuat Penerapan Alsintan bagi Mahasiswa
"Pertanian dalam greenhouse semakin populer karena meningkatkan produksi tanaman. Namun, pengaturan lingkungan di dalam greenhouse sulit dan membutuhkan tenaga kerja yang besar," katanya.
Oleh karena itu, kata Syaifuddin, diperlukan sistem pengendalian otomatis yang dapat mengontrol kondisi lingkungan dengan akurat dan efisien.
Dosen Prodi TMP Polbangtan Bogor, Annisa Nur Ichniarsyah, mengatakan tanaman selada hijau menjadi salah satu tanaman sayuran yang populer dalam pertanian greenhouse.
"Namun, pertumbuhan tanaman selada hijau sangat dipengaruhi oleh iklim mikro dan nutrisi yang tepat," katanya.
Menurut Annisa, greenhouse yang dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis dapat menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.
Greenhous dengan Teknologi Internet of Things
"Kontrol suhu, kelembaban, dan cahaya saja tidak cukup untuk memastikan hasil panen yang optimal," katanya lagi.
Menurut Annisa, penting untuk mengendalikan nutrisi tanaman secara efektif, terutama pada greenhouse yang menggunakan hidroponik sebagai metode bercocok tanam.
Greenhouse yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dapat mengatur iklim mikro dan nutrisi secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman.
"Teknologi IoT ini menggunakan sensor dan micro controller sebagai pusat pengontrolan untuk memastikan kondisi lingkungan tumbuh tanaman yang optimal," ungkapnya.
Baca juga: Polbangtan Raih Prestasi pada Lomba Debat di Sekolah Vokasi IPB University
Dengan adanya sistem tersebut diharapkan sistem tersebut dapat memonitor kondisi iklim mikro seperti suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya serta nutrisi PPM pada tanaman selada hijau di dalam greenhouse secara realtime dan dapat diatur secara otomatis untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
“Sistem monitoring iklim mikro, alat ini masih dalam tahap penyempurnaan dari sisi sistem kendalinya," kata Annisa.
"Tujuannya, untuk membuat alat monitoring dan kontrol di greenhouse. Alat ini juga dapat digunakan di lahan terbuka sehingga nanti akan dapat dipantau hasilnya secara real time,” katanya.
Implementasi teknologi IoT pada greenhouse akan memungkinkan penggunaan sensor yang dapat mengukur kondisi lingkungan tumbuh tanaman secara akurat dan memberikan informasi secara real time.
"Selain itu, dengan teknologi IoT juga diharapkan pengguna dapat mengakses sistem monitor dan kontrol greenhouse melalui internet dari jarak jauh, sehingga pengendalian dapat dilakukan secara efektif dan efisien," jelas Annisa. (RO/S-4)
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
Pameran ini merefleksikan bagaimana gagasan mahasiswa mulai bergema di luar ruang kuliah dan memasuki industri, komunitas, dan budaya yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved