Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hati-Hati! Begini Efek Buruk Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit

Ghani Nurcahyadi
14/6/2023 21:38
Hati-Hati! Begini Efek Buruk Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit
Ilustrasi kesehatan kulit(Freepik.com)

POLUSI udara dapat menyebabkan efek merugikan pada kesehatan kulit. Hal itu karena partikulat zat halus dapat menembus jauh ke dalam kulit yang memicu stres oksidatif dan peradangan.

Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Arini Astasari Widodo mengatakan, kulit yang terpapar polutan seperti partikel debu, gas buang kendaraan bermotor, dan polutan industri dapat mengalami peningkatan kekeringan, peradangan, dan kepekaan yang mengarah pada munculnya eksaserbasi pada pasien yang telah memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya.

Ia menambahkan, polutan juga dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada seperti jerawat, eksim, dan rosacea.

Baca juga : Ancaman Polusi Udara Hantui Warga Ibu Kota

Selain itu, Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu menyebutkan paparan terus-menerus terhadap polusi udara juga meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin.

"Hal ini dapat menyebabkan mudah timbul masalah bintik atau bercak gelap pada kulit yang terpapar secara langsung dengan polutan," ujarnya dikutip dari Antara.

Baca juga : Ini Upaya Dishub DKI Kurangi Polusi Ibukota

Kemudian, kualitas udara yang buruk juga dapat menyebabkan peningkatan risiko penuaan dini dan kerusakan kulit. Sebab, polutan udara seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan oksidatif, dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit yang mengakibatkan kulit keriput, munculnya garis halus, dan menghilangkan kekencangan kulit.

Untuk mencegah dampak buruk akibat polusi udara pada kulit, dokter yang juga merupakan lulusan Harvard Medical School itu pun kemudian menyarankan rutinitas perawatan kulit yang mencakup membersihkan dan melembapkan kulit serta melindungi kulit dari faktor-faktor di lingkungan.

"Membersihkan kulit secara teratur, terutama di lingkungan perkotaan, dapat membantu menghilangkan polutan yang terakumulasi pada kulit," katanya.

"Selain itu, regimen perawatan kulit yang kuat yang dapat melindungi barrier kulit dan penggunaan produk yang kaya antioksidan dapat memberikan pertahanan terhadap efek merugikan polusi dengan membantu dalam menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan," lanjut dia.

Konsultan medis di Dermalogia Klinik itu juga menyoroti pentingnya inisiatif publik dan pemerintah dalam menangani masalah-masalah kulit terkait polusi.

Menurutnya, mendorong pengurangan emisi dan regulasi yang lebih ketat terhadap polutan industri dapat membantu mengurangi dampak merugikan polusi terhadap kesehatan lingkungan dan kulit.

"Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan langkah-langkah pencegahan, dan memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, dokter, dan pembuat kebijakan, kita dapat bekerja untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan kulit di dunia yang semakin terpapar polusi," pungkas Arini. (Ant/Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya