Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JURU bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan tidak ada batasan yang jelas untuk berakhirnya pandemi covid-19, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau status kedaruratannya .
"Tidak ada batasan yang jelas terkait selesainya pandemi covid-19, WHO pun tidak bisa menjawab kapan selesainya sehingga sulit untuk memperkirakan atau menentukannya. Namun yang paling penting adalah saat ini kita sudah bisa melewati masa terberat pandemi," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Selasa (9/5).
Ia menyebutkan bahwa pencabutan status kedaruratan oleh WHO itu melihat keadaan saat ini yang dinilai sudah sangat terkendali sehingga dicabut pada awal Mei lalu.
Baca juga: Menkes Tunggu Presiden Respons Status Darurat Kesehatan Covid-19
Pencabutan kedaruratan oleh WHO didasari oleh data global dengan melihat adanya penurunan kematian, keterisian rumah sakit dan ICU, varian yang muncul tidak berpengaruh pada tingkat keparahan, serta meningkatnya kekebalan baik dari vaksinasi maupun dari vaksinasi alami.
"Namun, dihentikan status emergency ini bukan berarti ancaman global telah hilang tapi tetap masih ada, namun saat ini diupayakan masa transisi hasil emergency jadi seluruh dunia melakukan transisi dari pandemi ke endemi dan fase kedaruratan ke fase tidak darurat," ujar Syahril.
Baca juga: 34,69 Persen Masyarakat Rentan dan Umum Terlindungi Vaksin Booster
Artinya setiap negara maupun masyarakat global bisa hidup dengan covid-19 atau berdampingan dengan virus tersebut. Upaya yang dilakukan adalah mengintegrasikan pencegahan dan pengendalian dalam program-program rutin yang ada surveilans maupun rutin. (Iam/Z-7)
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved