Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH penelitian baru mengungkapkan pandemi covid-19, mungkin berperan dalam mempercepat penuaan otak.
Riset yang dipublikasikan di Nature Communications ini menemukan masa ketika pandemi mengubah kehidupan sehari-hari berkaitan dengan percepatan proses penuaan otak. Namun, para peneliti menegaskan, penuaan otak tidak selalu berarti penurunan fungsi kognitif, sementara infeksi covid-19 terbukti lebih berkaitan dengan penurunan tersebut.
Peneliti memeriksa hampir 1.000 otak partisipan yang dibagi dalam dua kelompok:
Hasil dari kedua kelompok kemudian dibandingkan dengan data otak lebih dari 15.000 partisipan sehat. Perbandingan ini bertujuan melihat selisih antara usia otak yang diprediksi (berdasarkan kondisi fisik otak) dengan usia kronologis (usia sebenarnya).
Hasilnya mengejutkan. Setelah pandemi, jarak antara usia otak dan usia kronologis meningkat rata-rata 5,5 bulan—meski partisipan tidak pernah terinfeksi covid-19.
Partisipan berusia rata-rata 63 tahun dan tidak memiliki penyakit kronis berat. Namun, efek percepatan penuaan otak lebih nyata pada laki-laki, lansia, dan mereka yang secara sosial-ekonomi kurang beruntung.
Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa perbedaan usia otak ini belum tentu menunjukkan penurunan fungsi kognitif. Tanda-tanda penurunan kemampuan berpikir dan mengingat hanya terlihat pada partisipan yang benar-benar terinfeksi covid-19.
“Penelitian ini menyoroti dampak signifikan pandemi terhadap kesehatan otak, di luar efek langsung infeksi,” tulis peneliti. “Temuan ini menegaskan perlunya mempertimbangkan ketimpangan sosial dan kesehatan yang lebih luas.” (People/Z-2)
Individu dengan otak dan kekebalan tubuh yang lebih muda secara biologis memiliki peluang hidup lebih panjang hingga 56%.
Latihan HIIT (High-Intensity Interval Training) terbukti membantu memperlambat penuaan otak, meningkatkan memori, dan menurunkan risiko demensia.
Kurang tidur juga dapat mengganggu proses pembelajaran dan memori seseorang.
Sebuah studi pada tikus menunjukkan kromosom X yang diwarisi dari ibu dapat mempercepat penuaan otak.
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala penurunan kognitif, sedangkan Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Ilmu pengetahuan terancam hilang? Temukan penyebab kemerosotan ilmu pengetahuan di era modern. Apakah manusia akan kehilangan akal? Cari tahu selengkapnya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved