Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Studi: Otak dan Sistem Imun yang Sehat Perpanjang Umur hingga 56 Persen

Muhammad Ghifari A
14/7/2025 11:10
Studi: Otak dan Sistem Imun yang Sehat Perpanjang Umur hingga 56 Persen
Ilustrasi(freepik)

BERBAGAI studi terbaru menunjukkan bahwa kondisi otak dan sistem imun memiliki pengaruh besar terhadap panjang umur individu. Temuan ini berasal dari riset yang dilakukan oleh para ilmuwan di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New York, yang menganalisis data dari lebih dari 44. 000 peserta berusia 40 hingga 70 tahun.

Dalam kajian ini, peneliti meneliti hampir 3. 000 jenis protein dari sampel darah yang diambil dari peserta yang terlibat dalam studi UK Biobank. Tim yang dipimpin oleh Hamilton Se-Hwee Oh berhasil memetakan lokasi protein-protein dalam tubuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa sejumlah protein tertentu lebih banyak terdapat di sebelas area vital dalam tubuh, termasuk otak, jantung, dan sistem imun.

Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin, tim ini dapat memperkirakan usia peserta berdasarkan data protein. Menariknya, studi ini menunjukkan bahwa setiap organ memiliki laju penuaan yang berbeda. 

Namun, peneliti menemukan bahwa penuaan cepat pada organ seperti otak dan sistem imun dapat berdampak signifikan pada risiko kematian. Peserta dengan penuaan dini pada salah satu organ tersebut memiliki risiko kematian yang meningkat hingga tiga kali lipat.

Salah satu hasil paling mencolok dari studi ini adalah mereka yang memiliki otak atau sistem kekebalan tubuh yang lebih muda—secara biologis—menunjukkan penurunan risiko kematian hingga 40%. Bahkan, angka tersebut dapat meningkat hingga 56% jika kedua sistem tersebut terlihat jauh lebih muda dari usia sebenarnya. Hal ini menekankan pentingnya kedua organ ini dalam pengaturan fungsi tubuh lainnya.

Alan Cohen, seorang ahli di bidang Ilmu Kesehatan Lingkungan di Columbia University, menekankan bahwa hubungan antara kesehatan otak dan sistem imun dengan harapan hidup sangat menarik perhatian. “Kedua organ ini saling terkait, dan masalah pada salah satu dari mereka dapat sangat mempengaruhi harapan hidup,” ujarnya.

Namun, para ahli juga menyoroti beberapa hal penting terkait penelitian ini. Cohen menegaskan bahwa penanda protein yang digunakan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan proses penuaan. Selain itu, pemahaman tentang asal protein dari organ tertentu mungkin masih terbatas. 

Richard Siow dari King’s College London menambahkan bahwa studi ini memiliki batasan, terutama karena peserta sebagian besar berasal dari kelompok ekonomi menengah ke atas dan keturunan Eropa. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut yang melibatkan populasi etnis dan ekonomi yang lebih beragam sangat perlu dilakukan untuk memverifikasi temuan ini.

Di sisi lain, pentingnya menjaga kesehatan otak dan sistem imun sebagai bentuk pencegahan penuaan semakin banyak diperbincangkan. Beberapa cara untuk mendukung kesehatan otak termasuk menerapkan pola makan bergizi, berolahraga secara rutin, dan aktif berinteraksi sosial. Kesehatan sistem imun juga dapat ditingkatkan dengan tidur yang cukup, mengelola stres, serta mengonsumsi makanan sehat.

Riset ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya memahami kompleksitas penuaan dan harapan hidup. Dengan semakin banyaknya data yang tersedia, diharapkan akan ada perhatian lebih terhadap cara-cara untuk menjaga kesehatan otak dan sistem imun, sebagai bagian dari usaha meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia manusia.

Sebagai informasi tambahan, seiring dengan bertambahnya pemahaman kita mengenai hubungan antara organ-organ di dalam tubuh, semakin terlihat bahwa kebijakan kesehatan masyarakat perlu berubah untuk mendukung cara pandang yang lebih menyeluruh dan terpadu dalam mencapai kesehatan yang berkelanjutan. (New Sciences/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya