Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KANKER serviks menempati posisi kedua sebagai penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, setelah kanker payudara. Penyakit mematikan ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, membuat deteksi dini menjadi tantangan besar. Namun, ada kabar baik: kanker serviks bisa dicegah dengan vaksin HPV.
Vaksin HPV (Human Papillomavirus Vaccine) dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks dan kutil kelamin.
Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun untuk membentuk kekebalan terhadap tipe-tipe HPV yang paling berisiko.
Vaksin HPV paling efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus, yaitu pada usia muda, biasanya mulai dari 9 hingga 14 tahun.
Baik anak perempuan maupun laki-laki direkomendasikan untuk menerima vaksin ini, mengingat HPV juga dapat menyebabkan kanker lainnya seperti kanker anus dan tenggorokan.
Vaksin Bivalen: Melindungi terhadap dua tipe HPV penyebab kanker.
Vaksin Tetravalen: Menawarkan perlindungan terhadap empat tipe virus, termasuk penyebab kutil kelamin.
Vaksin Nonavalent: Memberikan perlindungan paling luas dengan melawan sembilan tipe virus HPV.
Walaupun umumnya aman, vaksin HPV bisa menimbulkan efek samping ringan seperti:
Nyeri atau bengkak di area suntikan
Sakit kepala
Demam ringan
Kelelahan
Nyeri otot atau sendi
Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan jauh lebih ringan dibandingkan risiko terkena kanker serviks.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari program imunisasi dasar. Di Indonesia, pemerintah terus mendorong pelaksanaan vaksinasi HPV secara luas untuk menekan angka kejadian kanker serviks.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi beban penyakit di masa depan dan melindungi generasi mendatang.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan vaksin HPV, kita memiliki kesempatan besar untuk menekan risiko kanker serviks secara signifikan. Jangan tunggu sampai terlambat, lindungi diri dan orang tercinta dengan vaksinasi HPV. (Halodoc/RSPI/Z-10)
Perempuan asal Ohio ini kira pendarahan selama tiga bulan yang dialami gejala perimenopause. Ternyata didiagnose kanker serviks stadium 3.
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
Tingkatkan kesadaran pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV, pemeriksaan rutin, dan pap smear untuk melindungi kesehatan rahim Anda.
AVI Grant-Noonan, perempuan asal Amerika Serikat baru mengetahui kanker serviks yang diidapnya setelah mengalami keguguran.
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved