Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KANKER serviks menempati posisi kedua sebagai penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, setelah kanker payudara. Penyakit mematikan ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, membuat deteksi dini menjadi tantangan besar. Namun, ada kabar baik: kanker serviks bisa dicegah dengan vaksin HPV.
Vaksin HPV (Human Papillomavirus Vaccine) dirancang khusus untuk melindungi tubuh dari infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks dan kutil kelamin.
Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun untuk membentuk kekebalan terhadap tipe-tipe HPV yang paling berisiko.
Vaksin HPV paling efektif jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus, yaitu pada usia muda, biasanya mulai dari 9 hingga 14 tahun.
Baik anak perempuan maupun laki-laki direkomendasikan untuk menerima vaksin ini, mengingat HPV juga dapat menyebabkan kanker lainnya seperti kanker anus dan tenggorokan.
Vaksin Bivalen: Melindungi terhadap dua tipe HPV penyebab kanker.
Vaksin Tetravalen: Menawarkan perlindungan terhadap empat tipe virus, termasuk penyebab kutil kelamin.
Vaksin Nonavalent: Memberikan perlindungan paling luas dengan melawan sembilan tipe virus HPV.
Walaupun umumnya aman, vaksin HPV bisa menimbulkan efek samping ringan seperti:
Nyeri atau bengkak di area suntikan
Sakit kepala
Demam ringan
Kelelahan
Nyeri otot atau sendi
Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan jauh lebih ringan dibandingkan risiko terkena kanker serviks.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari program imunisasi dasar. Di Indonesia, pemerintah terus mendorong pelaksanaan vaksinasi HPV secara luas untuk menekan angka kejadian kanker serviks.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi beban penyakit di masa depan dan melindungi generasi mendatang.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan vaksin HPV, kita memiliki kesempatan besar untuk menekan risiko kanker serviks secara signifikan. Jangan tunggu sampai terlambat, lindungi diri dan orang tercinta dengan vaksinasi HPV. (Halodoc/RSPI/Z-10)
Kanker serviks, atau kanker leher rahim, merupakan salah satu tantangan kesehatan serius bagi wanita di seluruh dunia.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin. Penularannya melalui hubungan seksual. Cegah bahayanya dengan vaksinasi dan skrining teratur.
Gejala yang pertama, kalian akan mengalami rasa sakit pada bagian punggung dan pinggul. Lalu keputihan yang tidak normal, seperti bau dan warna yang berubah.
Beberapa hal yang bisa menimbulkan kanker serviks adalah menkonsumsi obat jangka panjang, penggunaan KB. Bahkan, bisa juga berasal dari faktor genetik hingga imunitas tubuh yang lemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved