Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
AVI Grant-Noonan, perempuan asal Amerika Serikat baru mengetahui kanker serviks yang diidapnya setelah mengalami keguguran. Ia sempat mengabaikan gejala-gejala yang ternyata merupakan kanker serviks stadium tiga.
Setelah melahirkan putrinya pada 2007, Avi menyadari bahwa ia tidak lagi mengalami menstruasi selama berbulan-bulan. Namun, ia justru mengalami perdarahan abnormal yang terjadi terus-menerus.
Gejala tersebut berlangsung selama bertahun-tahun. Avi sempat memeriksakan ke dokter, namun dokter kandungan mengatakan bahwa ia tidak perlu khawatir. Avi pun mengesampingkan gejala tersebut dan fokus merawat putrinya, yang berkebutuhan khusus.
"Saya mengesampingkan kesehatan saya sendiri. Tapi saat itu, saya tidak ingin punya anak lagi, jadi semuanya baik-baik saja,” ungkapnya dilansir dari Business Insider.
Selama periode tersebut, Avi juga melewatkan beberapa pemeriksaan pap smear rutin untuk mendeteksi kanker serviks. Pada tahun 2019, Avi mengalami keguguran. Hal itu membuatnya lebih memprioritaskan kesehatan.
"Tubuh saya seperti memberi tahu saya, untuk mencari tahu apa yang terjadi," katanya.
Setelah keguguran, Avi mulai merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Ia merasa telah mengabaikan gejala-gejala yang dialami hingga akhirnya didiagnosis kanker.
"Saya merasa tidak enak badan, ada sesuatu yang terjadi. Saat itulah perjalanan saya melawan kanker dimulai," ungkap Avi.
Pada tahun 2021, Avi didiagnosis kanker serviks stadium tiga. Diagnosis ini didapat Avi di usia 34 tahun atau 14 tahun setelah perdarahan abnormal pertama kali terjadi.
Avi mengatakan bahwa ia ingin berbagi kisahnya untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini. Ia juga ingin mendorong orang-orang untuk mendapatkan vaksinasi HPV.
"Luangkan waktu untuk pergi ke dokter jika merasa ada yang salah. Bicaralah dan advokasi diri sendiri karena kamu lebih mengenal tubuhmu daripada siapa pun," ujarnya.
"Kanker serviks adalah pembunuh diam-diam, dan kamu tidak tahu kamu mengidapnya sampai semuanya sudah terlambat. Jika dengan kisah ini, saya dapat menyelamatkan satu nyawa, maka saya rasa saya telah menjalankan misi di dunia ini."
Avi sempat mempertanyakan dokter yang tidak menghiraukan gejalanya saat pertama kali memeriksakan perdarahan abnormal. Ia lantas memutuskan untuk berganti dokter kandungan untuk mencari jawaban.
Pada tahun 2020, Avi sempat melakukan dua kali pap smear untuk mendeteksi kanker serviks. Namun, hasil kedua pap smear negatif.
Di tahun 2021, dokter lalu melakukan kolposkopi, yaitu pemeriksaan vagina dengan alat pembesar untuk menemukan area sel yang mencurigakan. Dari pemeriksaan ini, dokter berhasil mendiagnosis adanya kanker serviks.
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, yang dapat menyebar melalui hubungan seks. Infeksi HPV dapat memicu perubahan gen pada sel-sel yang melapisi serviks dan menyebabkannya tumbuh tak terkendali hingga berkembang menjadi kanker.
Proses perkembangan sel menjadi kanker dapat memakan waktu 10 hingga 15 tahun. Selama periode tersebut, seseorang cenderung tidak mengalami gejala, sehingga skrining serviks penting dilakukan untuk mengidentifikasi sel-sel prakanker.
Setelah didiagnosis kanker, Avi langsung memeriksakan kondisinya ke dokter kandungan onkologi. Ia menjalani semua pemeriksaan untuk mengetahui detail penyakitnya.
"Semuanya berjalan sangat cepat. Saya menjalani pemindaian PET, MRI, dan CT Scan untuk mengetahui stadium kanker saya. Awalnya, dokter mengira itu stadium satu. Tapi ternyata, saya sudah stadium tiga," ujarnya.
Kanker serviks memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 91 persen sejak diagnosis bila pengobatan dimulai ketika kanker belum menyebar ke organ lain, dan turun menjadi 19 persen jika sudah menyebar. Avi berada pada stadium tiga, yang berarti kanker telah menyebar ke jaringan di sekitar serviks di vagina dan dinding panggul.
Pengobatan kanker yang dijalani Avi membuatnya tidak dapat menyimpan sel telurnya. "Mengetahui kalau saya akan kehilangan kesuburan di usia 35 tahun benar-benar pukulan berat bagi saya," kata Avi.
Avi setidaknya menjalani empat putaran kemoterapi, 52 putaran radiasi eksternal, dan lima putaran radiasi internal, yang dikenal sebagai brakiterapi. Pengobatan ini memakan waktu tiga bulan dan berakhir pada 5 November 2021.
Pada Januari 2022, dokter tidak menemukan tanda-tanda adanya penyakit di dalam tubuh Avi. Meski begitu, Avi tetap dalam masa remisi selama dua tahun. (H-4)
PASANGAN Onadio Leonardo dan Beby Prisilia saat ini tengah diliputi bahagia menyambut anak kedua, terlebih Beby sempat mengalami tiga kali keguguran.
Nanas muda sering kali dikaitkan dengan mitos yang menyebutkan bahwa mengonsumsinya dapat menyebabkan keguguran.
Belum ada bukti ilmuah yang mendukung anggapan bahwa mengonsumsi nanas dapat berisiko bagi keguguran pada kehamilan. Nanas muda juga memiliki manfaat yang baik.
Kamu bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kehamilan melalui gaya hidup yang sehat
Wanita hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional
Vitamin D kaitannya dengan laki-laki adalah pembentukan hormon testosteron produksi sperma jadi lebih bagus, jadi vitamin D saat promil tidak hanya untuk perempuan tapi suaminya juga.
Lakukanlah olah raga dan jangan memakan makanan secara berlebih agar tubuh tetap sehat dan terjaga. Selain itu jangan begadang dan usahakan waktu istirahat kalian cukup setiap harinya.
SPESIAL untuk pasangan yang tengah menjalankan program hamil (promil) kesehatan dan nutrisi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Berolahraga dapat meningkatkan hormon baik, memperbaiki aliran darah, dan meningkatkan imunitas.
Program '1 keluarga 1 sarjana' menjadi solusi atas impian banyak orang Indonesia dalam bidang pendidikan. Utamanya berkenaan dengan mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved