Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau kanker serviks, yang merupakan kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada perempuan.
Lantas, apa itu vaksin HPV?
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, vaksin HPV merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi perempuan dari risiko terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus), penyebab utama kanker leher rahim atau serviks. Namun, pemberian vaksin saja tidak cukup, jika tidak disertai dengan edukasi perilaku serta informasi yang komprehensif mengenai skrining, diagnosis, dan tata laksana penyakit ini. Pendekatan ini membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan dan penanganan kanker leher rahim.
“Dengan tujuan menurunkan angka kanker leher rahim menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun pada tahun 2030, sasaran utama program ini adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun. Cakupan program imunisasi HPV yang luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi beban penyakit, serta melindungi generasi mendatang dari risiko masalah kesehatan serius,” ungkap Kemenkes.
Komponen penting dalam pencegahan kanker leher rahim adalah skrining. Melalui skrining, kita dapat mengidentifikasi penyakit ini lebih awal serta memberikan penanganan yang tepat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV diberikan pada anak perempuan mulai usia 9 tahun dengan dosis sebagai berikut:
1. Anak dan Remaja
* Satu atau dua dosis dalam selang waktu 6-12 bulan bagi anak usia 9-14 tahun
* Satu atau dua dosis dalam selang waktu 6 bulan bagi remaja usia 15-20 tahun
2. Dewasa
* Dua dosis dalam selang waktu 6 bulan bagi perempuan berusia di atas 21 tahun
Pemberian vaksin HPV tidak disarankan bagi perempuan berusia di atas 26 tahun. Walaupun ada pula perempuan dalam rentang usia 27-45 tahun yang meminta rekomendasi dokter untuk melakukan vaksinasi HPV. Namun, manfaatnya tidak sebesar perempuan berusia di bawah 26 tahun, karena biasanya mereka sudah terpapar virus HPV.
Selain kelompok usia di atas, kelompok berikut ini juga tidak disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV:
* Pernah mengalami reaksi alergi yang serius, terhadap vaksin HPV atau kandungan yang terdapat dalam vaksin.
* Memiliki alergi pada ragi (Gardasil dan Gardasil 9).
* Sedang hamil
* Sedang mengalami sakit yang cukup serius. Vaksinasi aman dilakukan pada orang yang tidak mengalami demam walaupun ada sedikit batuk dan pilek. (M-1)
AVI Grant-Noonan, perempuan asal Amerika Serikat baru mengetahui kanker serviks yang diidapnya setelah mengalami keguguran.
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Bolehkah ibu hamil mendapat vaksin HPV? Simak penjelasan medis lengkap soal keamanan, anjuran, dan waktu terbaik vaksinasi untuk perlindungan optimal.
ada beberapa kondisi vaksin HPV sebaiknya tidak diberikan, salah satunya terhadap perempuan hamil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved