Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KANKER leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan, khususnya yang sudah menikah, untuk memiliki kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks.
Dalam acara percontohan skrining kanker leher rahim menggunakan metode HPV DNA, Juru Bicara Kementerian Kersehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh keterlambatan dalam deteksi.
"Skrining sangat penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Dengan skrining, kita sudah bisa melihat apa yang terjadi pada rahim. Jika masih dini, kerusakan pada jaringan rahim mungkin hanya sekitar 10%, yang bisa diatasi dan tidak berlanjut ke stadium lebih lanjut," kata Nadia.
Namun, di Indonesia, banyak perempuan yang enggan melakukan skrining karena stigma sosial dan rasa malu. Banyak dari mereka yang merasa tidak nyaman jika harus diperiksa oleh dokter atau melalui prosedur konvensional yang melibatkan spekulum.
Nadia menjelaskan bahwa self-sampling adalah metode pengambilan sampel untuk skrining kanker leher rahim yang dapat dilakukan sendiri oleh perempuan, tanpa bantuan tenaga medis.
Metode ini menawarkan kenyamanan lebih dan mengurangi rasa malu dibandingkan dengan prosedur skrining konvensional.
"Self-sampling memungkinkan perempuan untuk mengambil sampel sendiri, dengan bimbingan dari petugas. Ini lebih nyaman karena perempuan tidak perlu merasa malu, yang sering menjadi alasan mereka enggan melakukan pemeriksaan," ujar Dr. Nadia.
Pastikan Anda berada di tempat yang nyaman dan memiliki waktu untuk melakukan self-sampling tanpa gangguan. Anda akan membutuhkan alat yang telah disediakan oleh fasilitas kesehatan.
Petugas kesehatan akan memberikan instruksi tentang cara mengambil sampel dengan benar. Biasanya, alat yang digunakan berupa sikat kecil atau aplikator untuk mengumpulkan sel dari leher rahim.
Setelah sampel diambil, Anda akan mengirimkan sampel tersebut ke fasilitas kesehatan untuk diuji lebih lanjut.
Hasil tes akan diinformasikan dalam beberapa waktu. Jika ditemukan infeksi HPV atau tanda-tanda kanker serviks, Anda akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan self-sampling, perempuan memiliki kontrol penuh terhadap proses pengambilan sampel, yang dapat dilakukan dengan cara yang lebih pribadi dan tanpa rasa malu.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam skrining kanker serviks dan membantu deteksi dini untuk mengurangi angka kematian akibat kanker serviks. (Z-10)
Kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan di Indonesia. Tercatat ada 36.633 kasus kanker serviks setiap tahunnya.
Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yaitu papillomavirus human (HPV), dalam alat kelamin wanita. HPV sebenarnya memiliki banyak subtipe
PARA perempuan tidak perlu khawatir terhadap pemeriksaan kanker serviks. Pemeriksaan tersebut kini dapat dilakukan secara mandiri di rumah
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker di kalangan wanita di Indonesia.
Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks merupakan langkah strategis dalam mengurangi angka kematian akibat kedua jenis kanker yang paling umum
Vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi Human papillomavirus atau HPV, virus yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Mulai tahun 2025 layanan skrining HPV DNA akan diintegrasikan dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved