Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KANKER leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan, khususnya yang sudah menikah, untuk memiliki kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks.
Dalam acara percontohan skrining kanker leher rahim menggunakan metode HPV DNA, Juru Bicara Kementerian Kersehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh keterlambatan dalam deteksi.
"Skrining sangat penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Dengan skrining, kita sudah bisa melihat apa yang terjadi pada rahim. Jika masih dini, kerusakan pada jaringan rahim mungkin hanya sekitar 10%, yang bisa diatasi dan tidak berlanjut ke stadium lebih lanjut," kata Nadia.
Namun, di Indonesia, banyak perempuan yang enggan melakukan skrining karena stigma sosial dan rasa malu. Banyak dari mereka yang merasa tidak nyaman jika harus diperiksa oleh dokter atau melalui prosedur konvensional yang melibatkan spekulum.
Nadia menjelaskan bahwa self-sampling adalah metode pengambilan sampel untuk skrining kanker leher rahim yang dapat dilakukan sendiri oleh perempuan, tanpa bantuan tenaga medis.
Metode ini menawarkan kenyamanan lebih dan mengurangi rasa malu dibandingkan dengan prosedur skrining konvensional.
"Self-sampling memungkinkan perempuan untuk mengambil sampel sendiri, dengan bimbingan dari petugas. Ini lebih nyaman karena perempuan tidak perlu merasa malu, yang sering menjadi alasan mereka enggan melakukan pemeriksaan," ujar Dr. Nadia.
Pastikan Anda berada di tempat yang nyaman dan memiliki waktu untuk melakukan self-sampling tanpa gangguan. Anda akan membutuhkan alat yang telah disediakan oleh fasilitas kesehatan.
Petugas kesehatan akan memberikan instruksi tentang cara mengambil sampel dengan benar. Biasanya, alat yang digunakan berupa sikat kecil atau aplikator untuk mengumpulkan sel dari leher rahim.
Setelah sampel diambil, Anda akan mengirimkan sampel tersebut ke fasilitas kesehatan untuk diuji lebih lanjut.
Hasil tes akan diinformasikan dalam beberapa waktu. Jika ditemukan infeksi HPV atau tanda-tanda kanker serviks, Anda akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dengan self-sampling, perempuan memiliki kontrol penuh terhadap proses pengambilan sampel, yang dapat dilakukan dengan cara yang lebih pribadi dan tanpa rasa malu.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam skrining kanker serviks dan membantu deteksi dini untuk mengurangi angka kematian akibat kanker serviks. (Z-10)
Kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan di Indonesia. Tercatat ada 36.633 kasus kanker serviks setiap tahunnya.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa perempuan di Indonesia.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved