Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KANKER leher rahim atau kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian utama bagi perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2021, tercatat ada 36.633 kasus kanker serviks setiap tahunnya.
Angka ini menjadikan kanker serviks sebagai penyebab kematian kedua tertinggi di kalangan perempuan Indonesia.
Menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggandeng berbagai pihak untuk mengatasi masalah kanker leher rahim, salah satunya melalui skrining dan deteksi dini menggunakan metode self-sampling.
Pendekatan inovatif ini bertujuan untuk memudahkan perempuan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri, yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini kanker serviks.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang bisa sepenuhnya dieliminasi dengan deteksi dan penanganan yang tepat.
Ia menambahkan, meskipun penyakit tidak menular (PTM) umumnya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, kanker leher rahim bisa dicegah dan disembuhkan jika ditemukan pada tahap awal.
“Jika kita bicara tentang kanker leher rahim, ini adalah satu-satunya kanker yang bisa disembuhkan. Dengan skrining yang tepat, kita bisa mencegahnya berkembang lebih lanjut,” ujar Nadia.
Salah satu upaya untuk meningkatkan deteksi dini adalah melalui metode self-sampling, di mana perempuan dapat melakukan pengambilan sampel sendiri di rumah, kemudian mengirimkannya ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Metode ini diharapkan dapat mengurangi hambatan seperti ketidaknyamanan atau stigma yang seringkali menjadi alasan perempuan enggan menjalani pemeriksaan.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mengimplementasikan pendekatan Hub & Spoke, di mana fasilitas kesehatan utama atau hub akan berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan lainnya di daerah untuk memperluas jangkauan layanan deteksi dini. Dengan sistem ini, diharapkan setiap perempuan di seluruh Indonesia dapat mengakses layanan pemeriksaan kanker leher rahim secara lebih mudah dan efisien.
Dengan langkah-langkah tersebut, Kementerian Kesehatan berharap dapat menurunkan angka kasus dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia.
Deteksi dini, edukasi, serta akses layanan kesehatan yang lebih mudah diharapkan dapat mencegah semakin tingginya angka kasus kanker leher rahim, serta memberikan harapan baru bagi perempuan Indonesia untuk hidup lebih sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks.
Kebijakan dan langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan perempuan dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat di masa depan.
Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa perempuan di Indonesia.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved