Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
HUMAN Papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kanker serviks, kutil kelamin, dan kanker pada organ reproduksi lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi HPV adalah melalui vaksinasi. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah ibu hamil boleh menerima vaksin HPV?
Berdasarkan informasi dari Siloam Hospitals dan Alodokter, vaksin HPV direkomendasikan untuk perempuan sejak usia 9 hingga 26 tahun, idealnya sebelum aktif secara seksual. Tujuannya adalah agar sistem imun dapat membentuk antibodi terhadap virus sebelum terjadi paparan langsung.
Selain perempuan, vaksin ini juga disarankan untuk pria guna membantu menghentikan penularan HPV dan menurunkan risiko terkena kanker genital.
Menurut pedoman dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, vaksin HPV tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Alasannya adalah belum cukup bukti ilmiah mengenai keamanan vaksin ini bagi janin. Meskipun uji coba pada hewan menunjukkan tidak ada efek samping serius, kehati-hatian tetap diutamakan dalam praktik medis pada manusia.
Jika seseorang sudah menerima vaksin HPV dan baru mengetahui bahwa ia sedang hamil, tidak perlu panik. CDC menyatakan bahwa vaksin ini tidak membahayakan janin, namun dosis selanjutnya sebaiknya ditunda hingga setelah persalinan.
Dua jenis vaksin HPV yang umum digunakan adalah Gardasil dan Cervarix. Keduanya bekerja dengan memicu sistem kekebalan untuk membentuk antibodi terhadap strain HPV berisiko tinggi penyebab kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Di Indonesia, vaksin HPV masuk program imunisasi rutin sejak 2023, dan diberikan secara gratis untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.
Langkah ini bertujuan mencegah kanker serviks sejak dini, mengingat kanker ini bisa berkembang bertahun-tahun setelah infeksi HPV awal.
Selain vaksinasi, ada beberapa langkah pencegahan lain yang dapat dilakukan:
Melakukan skrining rutin, seperti pap smear, terutama bagi wanita berusia 21 tahun ke atas
Vaksin HPV merupakan perlindungan penting terhadap infeksi berbahaya, terutama kanker serviks. Namun, ibu hamil sebaiknya menunda vaksinasi hingga setelah melahirkan. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk penjadwalan vaksinasi lanjutan pascapersalinan. Dengan langkah yang tepat, risiko komplikasi akibat HPV dapat diminimalkan secara signifikan. (Siloam Hospitals, Alodokter, CDC, WHO/Z-10)
Zarof Ricar divonis hukuman penjara 16 tahun karena terbukti bersalah terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. Vonis berdasar pertimbangan usia dan masalah kesehatan itu dinilai ringan
Orang tua pasti ingin memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat, termasuk menjaga kesehatan jantung yang menjadi organ vital untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
Angka kematian dan kesakitan ibu melahirkan di Indonesia menjadi yang paling tinggi di kawasan Asia Tenggara.
Banjir yang disebabkan oleh rob (banjir akibat pasang air laut) atau curah hujan yang tinggi seringkali menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Makan makanan ringan sering kali menjadi kebiasaan yang sulit dihindari, terutama di malam hari setelah seharian beraktivitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved