Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MELISSA Sanders, 46, ibu tiga anak asal Valley City, Ohio, awalnya mengira perdarahan yang dialaminya selama hampir tiga bulan di awal 2024 hanyalah gejala perimenopause. Keluarga dan teman-temannya pun meyakini hal yang sama. Namun, dugaan itu runtuh ketika dokter mendiagnosisnya mengidap kanker serviks stadium 3.
“Semua orang bilang saya hanya sedang mengalami perimenopause, jadi saya tidak terlalu memikirkannya. Tapi setelah dua bulan, saya mulai merasakan nyeri seperti kontraksi,” kata Sanders.
Perimenopause biasanya ditandai dengan perubahan siklus menstruasi, hot flashes, gangguan tidur, dan kekeringan pada area kewanitaan. Namun, perdarahan berat tanpa henti yang dialami Sanders disertai nyeri hebat membuatnya memutuskan untuk menjalani tes pap smear pada Maret 2024. Tes yang setelah 22 tahun tidak pernah dilakukan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya massa di serviks. Dokter segera menghentikan prosedur biopsi karena menemukan jaringan kanker yang mengelupas. Pemindaian MRI dan PET kemudian mengonfirmasi Sanders mengidap kanker serviks stadium 3.
Selama enam bulan, Sanders menjalani kemoterapi dan radioterapi. Efek sampingnya membuatnya sangat lemah, bahkan pada sesi terakhir radiasi, ia harus dibantu anak laki-lakinya untuk berjalan. Ia menyelesaikan pengobatan pada September 2024, yang membuatnya memasuki menopause dini. Sejak saat itu, hasil pemindaian menunjukkan kondisinya bersih dari kanker.
Meski belum bisa berdiri lama seperti dulu, Sanders bertekad memulihkan kebugarannya. “Saya harus memprioritaskan diri sendiri. Saya mencoba hidup lebih sehat. Beberapa hari lalu, saya berjalan sejauh 5 km bersama putri dan cucu saya,” ujarnya.
Ia berharap bisa mendampingi cucunya, Gracelynn, tumbuh besar. Sanders juga mengingatkan pentingnya deteksi dini. “Jangan menunda pemeriksaan pap smear atau mamogram. Hidup tidak terlalu sibuk untuk mengurus kesehatan,” tegasnya.
Menurut National Cancer Institute, skrining kanker serviks bertujuan menemukan perubahan sel pada serviks sebelum menjadi kanker, sehingga pengobatan bisa lebih efektif. Rekomendasi di AS adalah:
(People/Z-2)
KEMENTERIAN Kesehatan bersama MSD Indonesia resmi meluncurkan kampanye nasional edukasi kesehatan “Tenang untuk Menang 2025" di Kota Bandung, Kamis (14/8).
Tingkatkan kesadaran pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV, pemeriksaan rutin, dan pap smear untuk melindungi kesehatan rahim Anda.
AVI Grant-Noonan, perempuan asal Amerika Serikat baru mengetahui kanker serviks yang diidapnya setelah mengalami keguguran.
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
Tingkatkan kesadaran pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV, pemeriksaan rutin, dan pap smear untuk melindungi kesehatan rahim Anda.
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Pemeriksaan Pap Smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim untuk mengetahui ada tidaknya sel-sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker serviks.
Kanker serviks biasanya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Pap Smear adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mendeteksi dini adanya sel abnormal di leher rahim (serviks), termasuk sel kanker, prakanker, dan peradangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved