Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Disangka Gejala Menopause, Perempuan Ohio Didiagnosis Kanker Serviks Stadium 3

Thalatie K Yani
16/8/2025 13:35
Disangka Gejala Menopause, Perempuan Ohio Didiagnosis Kanker Serviks Stadium 3
Ilustrasi(freepik)

MELISSA Sanders, 46, ibu tiga anak asal Valley City, Ohio, awalnya mengira perdarahan yang dialaminya selama hampir tiga bulan di awal 2024 hanyalah gejala perimenopause. Keluarga dan teman-temannya pun meyakini hal yang sama. Namun, dugaan itu runtuh ketika dokter mendiagnosisnya mengidap kanker serviks stadium 3.

“Semua orang bilang saya hanya sedang mengalami perimenopause, jadi saya tidak terlalu memikirkannya. Tapi setelah dua bulan, saya mulai merasakan nyeri seperti kontraksi,” kata Sanders.

Perimenopause biasanya ditandai dengan perubahan siklus menstruasi, hot flashes, gangguan tidur, dan kekeringan pada area kewanitaan. Namun, perdarahan berat tanpa henti yang dialami Sanders disertai nyeri hebat membuatnya memutuskan untuk menjalani tes pap smear pada Maret 2024. Tes yang setelah 22 tahun tidak pernah dilakukan.

Kanker Serviks

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya massa di serviks. Dokter segera menghentikan prosedur biopsi karena menemukan jaringan kanker yang mengelupas. Pemindaian MRI dan PET kemudian mengonfirmasi Sanders mengidap kanker serviks stadium 3.

Selama enam bulan, Sanders menjalani kemoterapi dan radioterapi. Efek sampingnya membuatnya sangat lemah, bahkan pada sesi terakhir radiasi, ia harus dibantu anak laki-lakinya untuk berjalan. Ia menyelesaikan pengobatan pada September 2024, yang membuatnya memasuki menopause dini. Sejak saat itu, hasil pemindaian menunjukkan kondisinya bersih dari kanker.

Meski belum bisa berdiri lama seperti dulu, Sanders bertekad memulihkan kebugarannya. “Saya harus memprioritaskan diri sendiri. Saya mencoba hidup lebih sehat. Beberapa hari lalu, saya berjalan sejauh 5 km bersama putri dan cucu saya,” ujarnya.

Ia berharap bisa mendampingi cucunya, Gracelynn, tumbuh besar. Sanders juga mengingatkan pentingnya deteksi dini. “Jangan menunda pemeriksaan pap smear atau mamogram. Hidup tidak terlalu sibuk untuk mengurus kesehatan,” tegasnya.

Skrining Kanker

Menurut National Cancer Institute, skrining kanker serviks bertujuan menemukan perubahan sel pada serviks sebelum menjadi kanker, sehingga pengobatan bisa lebih efektif. Rekomendasi di AS adalah:

  • Usia 21–29 tahun: pap smear setiap 3 tahun.
  • Usia 30–65 tahun: tes HPV atau kombinasi HPV/pap smear setiap 5 tahun, atau pap smear saja setiap 3 tahun.
  • Usia di atas 65 tahun: konsultasi dengan tenaga medis apakah skrining masih diperlukan.

(People/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya