Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PRESIDEN ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) kembali jadi perbincangan hangat di media sosial. Kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Pembahasan soal Jokowi alergi itu pertama muncul saat akun bernama Dokter Tifa mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mengalami banyak bercak kemerahan dan kehitaman. Dokter Tifa kemudian membahas soal tebakannya tentang kondisi Jokowi tersebut dan dikomentari oleh banyak netizen.
Kebenaran soal Jokowi yang diduga autoimun itu dibahas oleh pihak Jokowi yang mengatakan bahwa sosok asal Solo itu mengalami alergi kulit.
Kerap memiliki gejala yang sama, sebenarnya apa perbedaan alergi dan autoimun?
Alergi adalah kondisi yang muncul saat sistem imun tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu zat yang sebenarnya tidak berbahaya atau alergen. Alergen umumnya berasal dari lingkungan luar atau makanan yang dikonsumsi.
Target respons dari alergi adalah alergen atau zat asing dari luar dan masuk ke sistem tubuh atau terpapar ke bagian tubuh tertentu. Beberapa jenis alergen adalah debu, tungau, serbuk sari, bulu hewan, dan makanan seperti kacang-kacangan, susu, dan makanan laut.
Penyebab alergi pada setiap orang berbeda-beda, begitu juga dengan respons tubuh atau reaksi alergi yang muncul. Alergi bisa muncul dengan tingkat keparahan yang beragam, mulai dari ringan hingga sangat parah dan mengancam nyawa.
Pada kasus alergi ringan, umumnya seseorang hanya perlu mengonsumsi obat antihistamin, jenis obat yang dikonsumsi untuk membantu mengurangi gejala alergi ringan seperti gatal.
Namun, pada kasus alergi berat seperti yang menyebabkan sesak nafas, harus segera diobati dengan pemberian suntikan Epinefrin (EpiPen). Suntikan EpiPen adalah pertolongan pertama yang sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa seseorang yang terserang alergi berat.
Berbeda dengan alergi yang muncul akibat paparan zat asing dari luar tubuh (alergen), pada autoimun penyebabnya adalah dari dalam tubuh sendiri.
Pada kasus autoimun, sistem imun atau sistem kekebalan tubuh menyerang sel di dalam tubuh seseorang karena menganggapnya sebagai ancaman. Akibatnya, seseorang akan mengalami berbagai kerusakan sel yang memicu berbagai gejala penyakit lainnya.
Pada banyak kasus, autoimun memiliki tingkat keparahan dan kompleksitas pengobatan yang lebih tinggi. Pasien autoimun umumnya akan mengalami berbagai penyakit turunan lainnya, apalagi jika kondisi autoimunnya tidak ditangani dengan baik.
Bahkan, pada kasus autoimun seperti lupus, seseorang bisa sampai harus melakukan transplantasi ginjal akibat kerusakan ginjal yang terjadi.
Penyebab autoimun pada seseorang hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik, infeksi, dan faktor lingkungan diperkirakan berperan sebagai pemicunya.
(H-3)
Sebuah studi mengungkapkan lupus menunjukan kecenderungan mereda seiring bertambahnya usia.
Waspadai Sjogren's Syndrome, penyakit autoimun yang menyerang kelenjar penghasil cairan tubuh seperti air mata dan air liur menyebabkan mata dan mulut terasa kering
Mata kering yang disebabkan sindrom Sjögren sering muncul di usia muda dan bisa menjadi tanda gangguan autoimun serius.
Mata kering bukanlah sebuah kondisi ringan. Bagi sebagian pasien, mata kering justru bisa menjadi indikasi proses autoimun yang berlangsung diam-diam di dalam tubuh.
LUPUS, penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal. Salah satu gejalanya ternyata adalah rambut rontok.
Terapi ini terbukti efektif menangani sejumlah penyakit berat, seperti leukemia, krisis myasthenia gravis, Guillain-Barré syndrome, dan berbagai gangguan neurologis autoimun lain.
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved