Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBANYAK 48.982.252 juta masyarakat rentan dan umum sudah menerima vaksin covid-19 dosis ketiga atau booster per Sabtu (6/5). Program vaksin booster bagi masyarakat sudah berjalan sejak Rabu, 12 Januari 2022.
“Angka itu setara dengan 34,69 persen dari target 141.211.181 orang,” tulis keterangan di laman vaksin.kemkes.go.id yang dikutip pada Minggu (7/5).
Masyarakat rentan dan umum penerima vaksin booster kedua juga bertambah. Jumlahnya kini mencapai 1.079.109 orang.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meroket Lebih dari Dua Kali Lipat dalam Sebulan
Kemenkes juga memerinci data penerima vaksin booster berdasarkan kategori usia dan profesi. Sebanyak 1.814.034 tenaga kesehatan (nakes) rampung menerima vaksin booster.
“Nakes penerima vaksin dosis keempat atau booster kedua 842.242 orang,” tulis data itu.
Baca juga: Tetap Berhati-hati Meski Status Darurat Covid-19 Dicabut WHO
Sebanyak 7.274.075 lanjut usia telah terproteksi vaksin booster. Kemudian 462.925 lansia sudah disuntik vaksin booster kedua.
Selanjutnya, 9.875.150 petugas publik dan 921.207 tenaQga pendidik juga sudah disuntik dosis ketiga. Sedangkan 720.544 orang menerima vaksin booster dari skema Gotong Royong. (Z-3)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Kemenkes mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Menurut data Kementerian Kesehatan, 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM), serangan jantung dan strok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved