Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DOKTER spesialis anak konsultan endokrinologi Frida Soesanti mengatakan obesitas pada anak bisa disebabkan kelainan genetik selain gaya hidup tidak sehat seperti kasus yang terjadi pada bayi usia 16 bulan asal Bekasi, Jawa Barat.
Frida, yang menjabat sebagai Sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (16/3), mengatakan bayi yang memiliki bobot 27 kilogram itu termasuk kasus ekstrem yang sebenarnya jarang ditemukan.
Menurut Frida, kemungkinan besar ada kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan saja faktor makanan seperti susu kental manis.
Baca juga: Kasus Obesitas Anak Naik, ini Penyebab dan Pencegahannya
Obesitas akibat kelainan genetik atau gangguan hormonal biasanya disertai gejala lain yang tidak normal.
Frida mencontohkan kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol, atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas.
Sindrom karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung.
Baca juga: Hati-hati! Obesitas pada Anak Berisiko Menetap hingga Dewasa
"Umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi, anaknya pendek, tetapi, gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya juga bertambah," kata Frida.
Frida menuturkan kasus obesitas akibat faktor internal relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan faktor eksogen atau faktor dari lingkungan luar, termasuk penerapan gaya hidup tidak sehat.
Gaya hidup tidak sehat bisa berawal dari orangtua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori terus menerus tanpa disertai aktivitas fisik cukup.
"Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal, kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali," kata Frida.
Obesitas yang dialami seseorang memiliki konsekuensi jangka panjang yakni memunculkan komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini.
"Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis," ungkap Frida.
Frida menekankan tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Pada prinsipnya makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan. (Ant/Z-1)
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas nasional 2023 pada penduduk umur di atas 18 tahun, mengalami peningkatan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
OBESITAS pada anak merupakan kondisi yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Asupan Protein hewani bisa menjadi cara untuk mengatasi obesitas pada anak.
Protein hewani bukan sekadar pelengkap—bagi anak, ia adalah fondasi utama untuk tumbuh sehat dan terhindar dari obesitas.
KETUA Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan bahwa saat ini orangtua harus meningkatkan pemahaman pentingnya penanganan obesitas pada anak.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved