Kamis 16 Maret 2023, 12:09 WIB

Kelainan Genetik Bisa Sebabkan Obesitas pada Anak

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Kelainan Genetik Bisa Sebabkan Obesitas pada Anak

Medcom/Antonio
Muhammad Kenzie Alvaro, 16 bulan, bayi dengan berat 27 kilogram.

 

DOKTER spesialis anak konsultan endokrinologi Frida Soesanti mengatakan obesitas pada anak bisa disebabkan kelainan genetik selain gaya hidup tidak sehat seperti kasus yang terjadi pada bayi usia 16 bulan asal Bekasi, Jawa Barat.

Frida, yang menjabat sebagai Sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (16/3), mengatakan bayi yang memiliki bobot 27 kilogram itu termasuk kasus ekstrem yang sebenarnya jarang ditemukan.

Menurut Frida, kemungkinan besar ada kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan saja faktor makanan seperti susu kental manis.

Baca juga: Kasus Obesitas Anak Naik, ini Penyebab dan Pencegahannya

Obesitas akibat kelainan genetik atau gangguan hormonal biasanya disertai gejala lain yang tidak normal.

Frida mencontohkan kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol, atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas. 

Sindrom karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung.

Baca juga: Hati-hati! Obesitas pada Anak Berisiko Menetap hingga Dewasa

"Umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi, anaknya pendek, tetapi, gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya juga bertambah," kata Frida.

Frida menuturkan kasus obesitas akibat faktor internal relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan faktor eksogen atau faktor dari lingkungan luar, termasuk penerapan gaya hidup tidak sehat. 

Gaya hidup tidak sehat bisa berawal dari orangtua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori terus menerus tanpa disertai aktivitas fisik cukup.

"Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal, kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali," kata Frida.

Obesitas yang dialami seseorang memiliki konsekuensi jangka panjang yakni memunculkan komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini.

"Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis," ungkap Frida.

Frida menekankan tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Pada prinsipnya makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan. (Ant/Z-1)

Baca Juga

Ist

Gandeng 30 Rumah Sakit, Makuku Beri Edukasi Soal Popok Bayi

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:07 WIB
Kerja sama ini ditujukan untuk mengedukasi para Ibu di Indonesia tentang pentingnya pemilihan popok yang berkualitas bagi Si Kecil,...
Dok pribadi

Haerul Amri Minta Pemerintah Jamin Guru Swasta

👤Media Indonesia 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:05 WIB
Para guru menyampaikan beberapa tuntutan, yaitu mengangkat guru swasta sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tanpa...
Instagram

Libur Telah Tiba, Cek Tanggal Merah dan Jadwal Cuti Bersama Tahun 2023

👤Zubaedah Hanum 🕔Senin 20 Maret 2023, 21:00 WIB
PEMERINTAH Indonesia telah menetapkan hari libur nasional Tahun 2023 sebanyak 16 hari, sedangkan cuti bersama, termasuk Lebaran selama 8...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya