ADA kreator konten berinisial TP yang belakangan viral karena aksi prank dengan sengaja menempelkan payudara ke pria yang ditemui di jalan. Ketua Bidang Pengembangan Potensi Perempuan dewan eksekutif nasional Rampai Nusantara Liza Chalisa menyayangkan tindakan itu.
Chalisa menyebut tindakan yang dilakukan oleh TP dengan menempelkan payudara kepada pria merupakan bentuk pelecehan seksual. "Kreator konten inisial TP membuat banyak aktivis perempuan kecewa, lantaran kaum perempuan yang diperjuangkan kehormatan, martabat, dan hak-nya, justru melecehkan dirinya sendiri di depan publik," jelas Chalisa dalam keterangan tertulis, Senin (20/2).
Tindakan TP bisa dijadikan evaluasi bersama untuk menggalakkan lagi terkait dengan kesadaran atas nilai-nilai dan kehormatan perempuan. "TP memang bukan lagi dikategorikan anak-anak, tetapi dari konten yang dibuat mencerminkan lack of self-knowledge sehingga menjadi karakter yang labil. Hal ini mungkin tidak hanya TP, banyak di luar sana anak muda yang tidak memiliki karakter kuat menghendaki cara pintas untuk populer dengan membuat konten yang mengenyampingkan nilai-nilai," pungkas wanita yang dipanggil Caca.
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah, memahami situasi kesenjangan dalam masyarakat serta berniat mengabdikan pikiran dan tenaga untuk membantu pemerintah menghadirkan solusi hingga terwujud kesetaraan sosial baik hukum, pelayanan publik, dan pendidikan.
"Rampai Nusantara membuka pintu bagi TP dan siapapun yang ingin belajar kembali memperkuat karakter sebagai perempuan Indonesia yang bermartabat serta mengembangkan potensi perempuan ke arah yang positif. Kami juga sudah mempersiapkan wadah belajar dan berkembang bagi perempuan yang diberi nama Bunga Rampai Nusantara. Dengan demikian, tidak hanya mengecam, kami ingin membantu dan merangkul agar potensi yang dimiliki perempuan-perempuan Indonesia berkembang untuk membangun sesama," jelas Mardiansyah. (OL-14)