Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
LINGKUNGAN keluarga dan sekolah memiliki peran penting dalam membantu menekan angka kegemukan pada anak-anak usia SD hingga SMA.
Diperlukan edukasi yang bersifat menyeluruh dan konsisten terhadap orangtua dan guru yang merupakan agent of change untuk mencegah kegemukan pada anak-anak.
"Orangtua dan guru pasti didengarkan oleh anak-anak. Orangtua bisa mengatur pola makan, tidur, dan aktivitas anak-anak di rumah. Sedangkan guru yang mengingatkan karena mereka disegani oleh siswa-siswanya. Jangan lupa bahwa anak-anak sejak usia SMP sudah mulai bisa mengelola uang jajan mereka sendiri," kata Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Hardinsyah, Rabu (15/2).
Baca juga: Konsumsi Serat Cegah Obesitas dan Turunkan Risiko Diabetes
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut jumlah penderita diabetes anak di Indonesia mencapai 1.645 pasien per Januari 2023.
Kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak meningkat sebanyak 70 kali lipat sepanjang periode 2010 hingga 2023 dengan mengacu laporan dari 13 kota di Indonesia.
Karena itu, lanjut Hardinsyah, orangtua dan guru yang teredukasi dengan baik akan dapat membantu menahan bahkan menekan laju angka obesitas pada anak-anak.
Hardinsyah menyebutkan beberapa upaya yang bisa dilakukan orangtua kepada anak adalah giat melakukan aktivitas fisik, meminimalisasi lemak jahat pada makanan, membatasi minuman bergula manis, serta tidur yang cukup.
"Dari sisi makanan, mulai membiasakan mengonsumsi pangan nabati seperti sayuran hijau, kacang-kacangan termasuk tempe. Dari sisi gaya hidup, generasi muda saat ini semakin hari semakin berkurang waktu tidurnya karena semakin banyak yang ditonton. Kurang tidur juga menyebabkan kegemukan karena nafsu makan meningkat," jelasnya.
Kegemukan, lanjutnya, adalah permasalahan kompleks yang tidak hanya cukup dengan membatasi kalori, namun juga mencermati pola tidur dan tingkat stres pada anak-anak.
"Berbagai penelitian global menyatakan anak-anak generasi Z lebih gampang stres bila dibandingkan generasi sebelumnya. Maka anak-anak butuh lingkungan rumah dan sekolah jauh dari stres," katanya.
Hardinsyah menilai Pemerintah juga ikut berperan dengan mengandalkan persebaran informasi lewat media massa secara terstruktur untuk menggaungkan pentingnya gizi ke segala lapisan masyarakat.
Inovasi dan intervensi, katanya, menjadi kata kunci untuk menurunkan angka kegemukan pada anak-anak.
Ia lantas mengambil contoh Singapura yang sukses menerapkan program latihan khusus bagi anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan di sekolah.
"Singapura yang punya program bagi siapa yang berat badannya berlebih maka dia harus pulang lebih sore. Di situ orangtua menyetujui dan tanda tangan. Maka, satu jam di akhir pelajaran, khusus bagi anak-anak yang kelebihan berat diberikan latihan fisik. Meskipun secara psikologi mungkin ada konflik karena orang nggak boleh dipisah-pisah, tetapi Pemerintah di sana melakukan itu dan berhasil," paparnya.
Di lain sisi, PERGIZI PANGAN Indonesia, kata Hardinsyah, memiliki webinar yang sejak tiga tahun terakhir selalu konsisten memberikan edukasi kepada ratusan peserta.
Pihaknya juga berkolaborasi dengan tim penggerak PKK di beberapa provinsi yang bisa melibatkan 2.000 orang ibu-ibu.
"Ini tentu bagus sekali dan harus lebih dibumikan agar mencapai tingkat Posyandu, RT, dan RW. Di sinilah peran Pemerintah menjadi penting karena memiliki infrastruktur seperti Puskesmas, kader-kader di Posyandu, atau pendamping di BKKBN yang bisa memberikan intervensi," tutupnya. (Ant/OL-1)
Ilmuwan Salk Institute menggunakan teknologi CRISPR untuk mengidentifikasi mikroprotein kunci dalam sel lemak, berpotensi jadi target terapi obesitas.
Jumlah penderita kanker hati di seluruh dunia diperkiakan hampir dua kali lipat pada 2050, jika pencegahannya tidak segara ditingkatkan.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Orangtua yang ingin menggunakan kaldu-kaldu tersebut di MPASI tetap bisa dilakukan, namun harus mengikuti batas penggunaan yang sesuai dengan usia anak.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved