Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Rektor Unila Harus Jadi Awal Bongkar Praktik Korup Di PTN

Faustinus Nua
09/2/2023 22:34
Kasus Rektor Unila Harus Jadi Awal Bongkar Praktik Korup Di PTN
Mantan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani yang menjadi terdakwa kasus suap penerimaan mahasiswa baru.(DOK MI)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) didorong untuk terus membongkar praktik korup di perguruan tinggi negeri (PTN). Hal itu setelah terungkapnya berbagai fakta mencengangkan dalam sidang kasus suap mantan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani.

"Justru terungkapnya kasus Rektor Unila ini menurut saya bagus untuk mengawali keberanian mengungkap korupsi di dunia pendidikan yang membuat pendidikan kita sulit maju. Saya berharap ini adalah langkah awal, bukan satu-satunya yang diungkap," ujar pakar pendidikan, Ina Liem, Kamis (9/2).

Menurut Ina, praktik korup seperti suap penerima mahasiswa baru bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan seperti adanya budaya titip dari pejabat atau keluarganya untuk masuk PTN, bahkan dirjen di Kemendikbud-Ristek maupun masyarakat umum lainnya sudah sering terjadi.

"Sebetulnya budaya titip ini bukan hanya dari pejabat. Masyarakat umum juga tiap tahun banyak yang titip demi anaknya masuk PTN, khususnya Fakultas Kedokteran," ungkapnya.

Dengan membersihkan praktik korup, kata founder Jurusanku itu, dunia pendidikan Indonesia bisa lebih maju. Sebab korupsi layaknya virus yang menyebabkan pendidikan sulit berkembang.

"Apabila semua stakeholder di dunia pendidikan bersih, yang naik jabatan adalah mereka yang benar-benar berprestasi, mereka akan fokus memajukan pendidikan, bukan fokus mencari uang untuk kepentingan pribadi. Korupsi membuat orang yang tidak kompeten menduduki posisi kekuasaan, dan ini sangat bahaya untuk sebuah bangsa. Karena quota yang tersedia terbatas, kita juga harus memastikan siswa yang diterima juga yang benar-benar memenuhi syarat, bukan karena orang tuanya punya uang," tandasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya