Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENJELANG Hari Gizi Nasional, yang jatuh pada 25 Januari, dokter spesialis gizi klinis Diana Felicia Suganda membagikan kiat-kiat untuk memutus rantai stunting balita, yang hingga kini masih menjadi salah satu permasalahan besar di Indonesia.
Menurut Diana, melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (20/1), ibu dan seluruh masyarakat Indonesia memiliki peran kunci sebagai agen perubahan untuk menangani dan memutus rantai stunting.
Baca juga: Program Bapak Asuh Signifikan Dapat Turunkan Prevalensi Stunting
"Dengan kebiasaan gaya hidup dan pola makan seimbang, masyarakat Indonesia, khususnya anak dan ibu, dapat terbebaskan dari siklus rantai stunting," kata Diana.
Pola makan ibu adalah pola makan anak
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan pada 2018 menunjukkan 16,8% remaja, termasuk remaja perempuan, memiliki tubuh kurus yang disebabkan kurang makan dan asupan gizi.
Padahal, di dalam rumah tangga, perempuan berperan penting untuk menanamkan kebiasaan pola makan sehat seperti konsumsi makanan berserat, memakan sayur dan buah, serta minum air putih.
Dengan menjaga kebiasaan pola makan sehat dan bergizi seimbang, perempuan Indonesia dapat mengurangi risiko punya anak kurang gizi mulai dari masa remaja.
Terapkan prinsip gizi seimbang pada ibu hamil dan janin
Selain berisiko bagi anak, asupan gizi yang tidak seimbang juga akan mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Perempuan yang stunting berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), yang juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi stunting.
Oleh karena itu, ibu hamil harus menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral.
Berikan pola asuh terbaik di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Untuk mencapai perbaikan gizi anak, perlu diperhatikan bahwa 1.000 HPK, yang dimulai dari 270 masa kehamilan sampai anak berusia dua tahun atau 730 hari, merupakan periode yang sangat kritis.
Anak yang mengalami stunting lebih awal atau sebelum usia enam bulan akan mengalami dampak stunting yang lebih berat saat menjelang usia dua tahun.
Jika tidak ditangani, kondisi stunting pada anak usia lima tahun akan menyebabkan kegagalan tumbuh yang berlanjut hingga ia remaja dan mempengaruhi kesuksesannya di masa depan.
Perkaya informasi dari dokter gizi hingga komunitas
Dengan konsultasi kepada dokter gizi serta dokter anak, orangtua dapat terus memantau kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting terjadi pada anak.
Anda juga dapat mencari informasi dari internet dan komunitas orangtua untuk membuat makanan yang praktis dan lezat dengan gizi seimbang yang mengandung mikro dan makronutrien sesuai takaran.
Terapkan konsep Isi Piringku
Isi Piringku merupakan acuan dari Kementerian Kesehatan yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang berisi 50% buah dan sayur, serta 50% karbohidrat dan protein.
Dengan panduan Isi Piringku, orangtua dapat mengambil peran aktif untuk menjaga gaya hidup sehat bagi anak dan keluarga. (Ant/OL-1)
Di era media sosial, tampil di halaman FYP (For You Page) menjadi salah satu tujuan utama bagi konten kreator. Untuk mencapai hal ini, kualitas foto yang dihasilkan haruslah luar biasa
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Tanpa pemahaman dan kontrol diri yang baik, kebiasaan membagikan informasi dan konten di media sosial bisa mengganggu dan merugikan orang lain.
Perasaan kecewa adalah hal yang sangat manusiawi ketika harapan tidak sejalan dengan kenyataan. Misalnya, saat melihat keberhasilan teman-teman sebaya.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved