Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Suntik Vitamin C Bukan untuk Segar-Segar

M. Iqbal Al Machmudi
05/1/2023 11:06
Suntik Vitamin C Bukan untuk Segar-Segar
Ilustrasi(Dok.Litbang MI)

SELEBGRAM Rachel Vennya, 27, beberapa waktu lalu disebut mendapatkan infus vitamin C karena kelelahan. Diketahui hal ini umum di antara para pesohor untuk mendapatkan infus atau suntik vitamin C jika mereka memiliki aktivitas tinggi dan harus tampil prima dan bugar namun tidak sempat beristirahat.

Dokter dan ahli nutrisi, Tan Shot Yen menjelaskan vitamin C perlu diletakkan pada duduk perkara sebenarnya. Sebagai antioksidan yang tidak dapat dibuat tubuh sendiri. Pada orang sehat vitamin C dibutuhkan namun dalam dosis kecil.

Pada dasarnya vitamin C secara efektif mengais Reactive Oxygen Species (ROS) dan Reactive Nitrogen Species (RNS) yang mencegahnya menyerang Low Density Lipoprotein (LDL). Sehingga bisa dikatakan bahwa vitamin C jelas berfungsi sebagai antioksidan.

Baca juga: Dokter Ingatkan Resolusi Turunkan Berat Badan Harus Realistis

"Kadar pemakaiannya pun nggak butuh dosis-dosis yang bombastis. Recommended Dietary Allowance (RDA) 90 mg/hari untuk pria dewasa dan 75 mg/hari untuk wanita dewasa," kata Tan kepada Media Indonesia, beberapa waktu lalu.

Suntikan vitamin C dibutuhkan pada kondisi-kondisi khusus seperti membutuhkan antioksidan lebih dari kondisi sehari-hari, pada penyakit infeksi, penyakit kronik yang mempengaruhi pembuluh darah karena vitamin C membuat kolagen dan kolagen menjamin  kelenturan pembuluh darah. "Jadi bukan untuk segar-segar apalagi vitamin C harus disuntik langsung ke dalam pembuluh darah/ intravena dan memberi nyeri. Maka sangat berbahaya bahkan risiko infeksi pada penyuntikan salah," ungkapnya.

Ia tetap merekomendasi pada gaya hidup sehat secara keseluruhan. Untuk mendapatkan kebugaran maka konsumsi sumber pangan kaya vitamin C yang berasal dari buah, sayur, atau sumber pangan lainnya, bukan suntikan vitamin C. Buah yang direkomendasikan kaya akan vitamin C adalah jambu, jeruk, pepaya, strawberi, kiwi, paprika dan lainnya. Masih banyak cara mendapatkan vitamin C yang lebih alami, mudah, dan murah.

Suntik vitamin C ini juga tidak dianjurkan kepada semua kelompok umur karena akan sangat berbahaya bagi anak. Sementara konsumsi buah yang mengandung Vitamin C tidak ada batasan kelompok umur.

Selain itu terdapat dampak buruk dari suntik vitamin C antara lain adanya ketergantungan karena sugesti karena setelah disuntik merasa segar sehingga ketika tubuh kembali merasa lelah maka berharap pada suntik vitamin C yang berakibat pada masalah kelebihan dosis.

"Kemudian sakit kepala, kemerahan dan nyeri pada tempat suntikan, justru bisa muncul rasa lemah dan lamban. Bagi yang sudah punya risiko batu ginjal, risiko bertambah dengan suntikan vitamin C," ungkapnya.

Kecantikan

Suntik vitamin C untuk memutihkan kulit atau kecantikan juga saat ini banyak diminati oleh banyak orang. Namun dr Tan tetap tidak merekomendasikan cara tersebut.

"Karena vitamin C membuat tubuh memproduksi kolagen jaringan elastis yang juga ada di bawah kulit. Tapi untuk membuatnya permanen maka perlu memperbaiki pola makan sehari-hari. Bukan dari vitamin C," paparnya.

Banyak kebiasaan yang bisa sebabkan kulit rusak seperti suka begadang, tidak bisa mengelola stres, merokok, banyak mengonsumsi makanan cepat saji, minum alkohol, banyak minuman manis dan lainnya. "Sebab makanan tinggi gula, kebiasaan merokok, justru membuat kerut kulit mudah terjadi," ucapnya.

Sementara kebiasaan yang bisa dilakukan agar kulit tetap sehat dan cerah adalah cukup tidur, olahraga secara rutin, penuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum air putih, lindungi kulit dari sinar matahari, makanan dengan kaya vitamin, dan lainnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya