Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Tips Agar tidak Stres Saat Mempersiapkan Resepsi Pernikahan

Basuki Eka Purnama
09/11/2022 07:15
Ini Tips Agar tidak Stres Saat Mempersiapkan Resepsi Pernikahan
Ilustrasi--Resepsi pernikahan(ANTARA/Arif Firmansyah)

DOKTER spesialis kejiwaan (psikiater) dari Universitas Indonesia Zulvia Oktanida Syarif memberikan tips agar tidak stres dalam menghadapi berbagai ujian saat mempersiapkan resepsi pernikahan.

Menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) itu, pasangan calon pengantin harus saling berinteraksi dan berkompromi dengan baik karena saat mempersiapkan resepsi pernikahan, tidak dipungkiri akan ada perbedaan pendapat.

"Biasanya, (stres) ini adalah dampak dari cara dua kepribadian itu berinteraksi. Saat orang ada di bawah tekanan, kepribadian aslinya keluar. Di situlah bagaimana kedua individu ini perlu saling berinteraksi dan berkompromi," kata Zulvia dalam acara bincang-bincang kesehatan daring, dikutip Rabu (9/11).

Baca juga: Arti Sakinah Mawaddah Warahmah, Doa untuk Pernikahan

Selain dengan pasangan, lanjut dia, penting juga untuk berinteraksi dan berkompromi dengan keluarga kedua belah pihak. 

Pasalnya, menurut dia, di dalam dua keluarga yang berbeda tidak menutup kemungkinan akan ada perbedaan baik secara adat, agama, atau nilai-nilai tertentu yang diyakini.

Ia juga mengatakan, saat mempersiapkan resepsi pernikahan, perlu ada pembagian peran dan tugas. Misalnya, siapa yang akan mengatur hal-hal yang detail seperti urusan menu katering dan undangan, dan siapa yang mengatur urusan lain yang tidak begitu rumit.

Tidak hanya itu, Zulvia juga mengatakan kedua belah pihak tidak perlu memaksakan diri untuk menggelar pesta besar jika tidak memiliki anggaran yang besar. Tujuannya, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari yang bisa berdampak buruk terhadap kehidupan rumah tangga.

"Kita boleh punya harapan, cita-cita, tapi harus realistis. Kalau kita memaksakan diri, lalu tahu-tahu berutang, itu akan jadi bumerang, bukannya happy malah mikirin bayar utangnya bagaimana. Meskipun memang ada hal-hal yang bisa kita upayakan karena ini once in a lifetime, pasti kita inginnya yang perfect," papar Zulvia.

Ia melanjutkan, hal yang paling penting adalah esensi dari sebuah pernikahan. Sehingga, tidak ada salahnya jika hanya mengundang keluarga dan sahabat-sahabat terdekat untuk merayakan momen kebahagiaan tersebut.

"Kalau memang harus di-cut dari jumlah undangan atau harus di-cut dari sisi lain untuk (menyesuaikan) budget ya enggak apa-apa, yang penting esensinya dapet," pungkas Zulvia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya