Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Sebanyak 120 dosen yang tengah menempuh studi lanjut S3 di berbagai perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia saat ini tengah mengalami kendala biaya pendidikan dan terancam tidak bisa menyelesaikan studi doktoral. Hal itu disebabkan skema beasiswa pemerintah tidak mengakomodasi mahasiswa on going semester tiga.
Mereka sebelumnya telah mengusulkan beasiswa melalui skema Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI Batch 1 dan Batch 2) tetapi dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi karena BPI tidak memberikan beasiswa bagi mahasiswa on going semester tiga.
Ahmad Fauzan Fathoni, Ketua Perkumpulan Dosen Studi Lanjut S3 Seluruh Indonesia mengemukakan bahwa pada semester gasal 2022/2023 skema beasiswa pemerintah, mulai dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Batch 1 dan Batch 2 Tahun 2022, termasuk Beasiswa Unggulan Kemdikbudristek tidak memberikan kesempatan kepada mahasiswa on going semester tiga untuk mengambil bagian di dalam usulan beasiswa. “Kami, para mahasiswa program doktor yang saat ini menempuh semester tiga tidak bisa mengusulkan beasiswa sejak rilis BPI Batch 1 dan Batch 2 hingga beasiswa unggulan. Ratusan teman yang turut mendaftar juga telah dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi dengan keterangan pada akun masing-masing, yaitu tidak lolos karena mahasiswa semester 3 atau status on going,” ungkapnya.
Menurut Ahmad Fauzan Fathoni, sebelumnya, aspirasi perkumpulan ini telah disampaikan melalui Komisi X DPR RI dalam raker dengan Kemendikbudristek pada 30 Agustus 2022. “Hingga saat ini kami tengah berjuang untuk tetap melanjutkan studi jenjang S3. Namun, harus kami akui bahwa keterbatasan dana pribadi untuk menyelesaikan studi, apalagi tuntutan biaya operasional studi S3 yang sangat tinggi seperti biaya hidup di kota-kota besar, biaya seminar internasional, dan biaya publikasi scopus, membuat kami terancam untuk melanjutkan studi S3 hingga tuntas. Oleh karena itu, kami juga masih menunggu respon Kemdibudristek pasca penyampaian aspirasi di Komisi X DPR RI pada 30 Agustus 2022 lalu," urai Fathoni melalui siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (7/11).
Erna Agustina, seorang dosen yang saat ini tengah menempuh pendidikan S3 juga mengeluhkan biaya operasional studi lanjut S3 yang cukup mahal. Ia mengemukakan bahwa dosen dengan studi lanjut atau tugas belajar telah dihentikan tunjangannya seperti sertifikasi, hal mana dengan itu dosen yang berstatus mahasiswa kesulitan dapat membiaya seluruh biaya operasional menggunakan dana pribadi. “Saya mengharapkan bahwa usulan permohonan dana bantuan dari perkumpulan dosen studi lanjut S3 ke Ditjendikti Kemdikbudristek dengan atensi mendapatkan bantuan operasiona dana pendidikan bisa didengarkan dan direalisasikan untuk bisa menutupi defisit pengeluaran operasional pembiayaan studi S3,” ungkap Erna.
Menurut Erna, perkumpulan dosen studi lanjut S3 dari perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Indonesia telah mengajukan permohonan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) c.q. Sekretaris Jenderal c.q. Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi untuk dapat memberikan pendanaan berupa bantuan kuliah. “Kami mengharapkan ada respons baik dari Kemdikbudristek kepada dosen-dosen yang berjuang dalam studi doktoral untuk tetap melanjutkan studi melalui dukungan biaya dari negara. Hal itu tentu akan memicu semangat kami untuk terus berkontribusi bagi bangsa,” lanjutnya.
Forum perkumpulan ini memberikan apresiasi yang besar kepada Kemdikbudristek atas komitmen menjaga ketersediaan dana dan keberlangsungan program beasiswa demi mewujudkan cita-cita Indonesia Maju dan SDM unggul. Akan tetapi, di samping itu, Kemdikbudristek juga perlu mendengarkan jeritan dari mereka yang tersendat regulasi sehingga tidak bisa mendapatkan kesempatkan memperoleh beasiswa lewat jalur regular, terutama beasiswa bagi dosen studi lanjut on going.
Hal itu disampaikan Winda Widyaningrum, seorang mahasiswa S3 yang juga menaruh harapan besar untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan dari Ditjen Dikti Kemdikbudristek. “Dukungan bagi kami anak negeri yang juga turut berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia maju dan SDM unggul menjadi harapan besar agar kami dapat melanjutkan dan menyelesaikan studi tepat waktu, dan pada saatnya kembali mengabdi di lembaga kami masing-masing untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi,” ungkapnya. (RO/OL-12)
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Program beasiswa pelatihan kerja di Eropa ini memfasilitasi alumni profesi keperawatan dari Poltekkes seluruh Indonesia untuk berkarier di Austria, Swiss, Jerman, dan Belanda.
Kemendiktisaintek meluncurkan Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) yang menjadi bagian dari implementasi Asta Cita.
Beasiswa PalmCo Scholarship tidak hanya menanggung biaya pendidikan, tetapi juga membuka peluang pelatihan vokasi hingga kesempatan bekerja di perusahaan
AKTIVITAS olahraga sekaligus aksi sosial penggalangan dana untuk beasiswa bagi yang kurang mampu merupakan hal mulia.
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved