Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PROGRAMME for International Student Assessment (PISA) pada riset 2018 menempatkan siswa Indonesia pada peringkat 69 dari 77 negara partisipan dalam tingkat literasi pemahaman sains dan peringkat 71 dari 76 negara partisipan dalam tingkat literasi bacaan.
Peringkat yang rendah itu memaksa para stakeholder untuk terus berkolaborasi dan berinovasi untuk meningkatkan tingkat literasi sains yang rendah.
Sejalan dengan itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi Hilmar Farid mengungkapkan perubahan peringkat tersebut adalah sebuah tugas generasi. Oleh karena itu diperlukannya kerja sama yang besar.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Pastikan Penggunaan Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah bukan Paksaan
“Mengejar peringkat itu tidak bisa dalam semalam, ini adalah urusan generasi. Satu generasi ini yang sedini mungkin mengenal prinsip (sains). Maka, kita harapkan dia akan meneruskan. Jadi, perubahannya tidak akan datang dalam semalam, namun, langkah langkah seperti ini bisa membangun fondasi,” ujar Hilmar dalam Festival Film Sains, di Goethe Institut, Selasa (18/10).
Lebih lanjut, Hilmar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan orangtua dalam memperkenalkan dunia sains yang lebih relevan terhadap anak didik.
“Ketika sains dianggap sebagai sesuatu yang abstrak dan jauh dari kehidupan sehari hari, daya tariknya akan berkurang, sementara tidak ada di dunia ini yang tidak berkaitan dengan sains. Karena terkadang yang diajarkan itu, jaraknya terlalu jauh jadi orangtua tidak bisa merasakan itu. Yang paling ideal itu, kalau orangtua bisa terlibat. Dan ini, tantangannya tidak kecil,” ungkap Hilmar.
Sebelumnya, dalam laporan Media Indonesia pada 25 Juli 2018 mengenai alasan skor PISA Indonesia yang rendah, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan (Puspendik) saat itu, Muhammad Abduh menjelaskan bahwa skor PISA Indonesia yang rendah disebabkan oleh tingkat High Order Thinking Skill (HOTS) para anak didik Indonesia tergolong rendah.
“Soal soal HOTS umumnya panjang. Tujuannya, untuk mengukur kemampuan literasi para murid. Berdasarkan penilaian PISA, literasi siswa Indonesia masih rendah. Literasi rendah karena siswa malas membaca soal panjang,” ujar Abduh. (OL-1)
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Festival Literasi Nasional telah menjadi ajang apresiasi bergengsi yang mengangkat semangat berkarya siswa dan guru melalui berbagai program.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved