Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
STUDI International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) pada 2020 menyebutkan bahwa 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi akan terus meningkat hingga 1,75 miliar orang pada 2050.
Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, 55% penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan. Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya.
Country Leader of Communications and Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk selalu berperan aktif dalam menciptakan terobosan-terobosan yang dapat membantu masyarakat dalam menghadapi beragam tantangan kesehatan, termasuk gangguan penglihatan.
Selain melalui berbagai produk kesehatan yang dimiliki Johnson & Johnson, upaya itu juga diwujudkan dalam inisiatif WiSTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing, and Design) yang diadakan untuk menyediakan akses yang setara bagi perempuan, khususnya generasi muda, terhadap wawasan dan sumber daya mengenai kesehatan, termasuk kesehatan mata.
Inisiatif itu bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman para peserta mengenai pentingnya memprioritaskan kesehatan mata dan mencintai indera penglihatan mereka dengan menerapkan pola hidup sehat sejak usia muda.
"Kami meyakini, tingkat kesadaran dan kualitas kesehatan yang lebih baik akan membukakan lebih banyak potensi dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka secara menyeluruh," kata Devy dalam webinar edukasi kesehatan mata bertajuk WiSTEM2D Talk: Amazing Contact Lenses yang digelar Johnson & Johnson Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia, Kamis (13/10).
Devy berharap, semakin banyak pihak yang terinspirasi dari inisiatif tersebut untuk turut serta mengkampanyekan pentingnya keterjangkauan masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan demi mewujudkan komunitas dan dunia yang lebih sehat.
Baca juga : Sejarah Hari Cuci Tangan Sedunia (CTPS) dan Cara Memperingati
Sejatinya, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan.
Namun sayangnya, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan 45% masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49%) atau gejala lain yang tak biasa (41%). Bahkan, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.
Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner mengatakan, data tersebut mengindikasikan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan mata disebabkan oleh minimnya wawasan.
Oleh karena itu, partisipasi pelajar dalam webinar yang bertepatan dengan momentum Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day tersebut, akan menjadi pengalaman yang membukakan pandangan serta memicu munculnya kesadaran dan perubahan perilaku dalam perawatan kesehatan mata.
"Kami berharap para peserta juga termotivasi untuk membagikan wawasan yang telah mereka peroleh kepada keluarga dan kerabat terdekat agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang peka terhadap isu kesehatan mata. Dengan dukungan Johnson & Johnson Indonesia, PJI akan terus mengeksplorasi tantangan masyarakat di bidang kesehatan lainnya dan berupaya mengembangkan inisiatif edukasi kesehatan untuk membantu menyediakan solusinya.”
WiSTEM2D Talk kali ini menghadirkan tiga pakar untuk memberikan pemahaman yang mendalam seputar tips perawatan kesehatan mata dan pilihan alat bantu penglihatan untuk generasi muda. Spesialis Mata, dr. Karinca Melia Arundini membagikan kiat-kiat untuk memiliki mata yang sehat, asupan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata, hingga gangguan mata yang sering terjadi di kalangan generasi muda.
Sementara itu Vision Professional Affairs Manager Johnson & Johnson Indonesia Tuang Lee mengupas tuntas konsep sains dan cara kerja kontak lensa serta cara mengidentifikasi dan merawat lensa kontak sebagai alat bantu penglihatan.
Terakhir, Pena Lukis Pertiwi, Vision Customer Development Executive Johnson & Johnson Indonesia turut memeragakan cara menggunakan dan merawat lensa kontak yang tepat, aman, dan higienis. (RO/OL-7)
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
momentum kemerdekaan menjadi pengingat bahwa semua warga memiliki peran yang setara dalam membangun kota.
Edukasi, sosialisasi, serta penguatan regulasi oleh OJK dan Satgas Waspada Investasi (SWI) cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pinjol ilegal.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, terungkap alasan pemberian kental manis sebagai minuman susu untuk balita karena anggapan kental manis sebagai susu.
DI tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan kemampuan untuk menjadi pemenang di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved