Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

NU Circle Duga Karut Marut RUU Sisdiknas karena Tim Bayangan Kemendikbud

Naufal Zuhdi
25/9/2022 00:15
NU Circle Duga Karut Marut RUU Sisdiknas karena Tim Bayangan Kemendikbud
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim.(Antara)

KEBERADAAN 400 anggota tim bayangan Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim masih menjadi buah bibir. Masyarakat profesional santri Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle) mencurigai karut marut berbagai kebijakan pendidikan karena ulah mereka.

“Kami curiga keberadaan Tim Bayangan ini yang menyebabkan terjadinya carut marutnya kebijakan pendidikan nasional. Akibat ketidakpahaman dan kepongahannya menyebabkan salah desain kebijakan pendidikan nasional. Mereka bahkan gagal paham nilai luhur Pancasila sehingga mendesain Profil Pelajar Pancasila justeru tidak diturunkan dari nilai-nilai Pancasila,” ujar Ketua Bidang Kajian dan Riset Kebijakan Pendidikan NU Circle, Ki Bambang Pharma.

Salah satunya, sebut Ki Bambang, adalah kebijakan Profil Pelajar Pancasila yang nilai-nilainya tidak diturunkan dari nilai luhur Pancasila, seperti tertuang dalam Naskah Akademik RUU Sisdiknas.

Pasalnya, meskipun RUU Sisdiknas saat ini belum disahkan dan ditolak oleh Badan Legislasi DPR RI masuk dalam Prolegnas Prioritas 2022, kebijakan Profil Pelajar Pancasila yang tidak merujuk nilai luhur Pancasila itu sudah diberlakukan oleh Kemendikbud-ristek.

“Awalnya nilai-nilai agama hilang lalu direvisi dan diralat setelah diprotes masyarakat. Kini nilai Pancasila yang masih hilang adalah nilai kebangsaan, nasionalisme dan keadilan sosial. Semua nilai itu tetap hilang. Padahal seharusnya nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila harus diturunkan langsung dari Nilai Luhur Pancasila bukan seenaknya sendiri diambil dari nilai universal,” tambah Ki Bambang Pharma.

Menurut Ki Bambang, sebanyak 400 anggota Tim Bayangan Nadiem ini juga gagal paham mengenai hubungan Pancasila dengan Kewarganegaraan. Bahkan tidak paham bagaimana pendidikan didefinisikan.

“Mereka juga tidak memahami definisi pendidikan akibatnya seluruh struktur dan bangunan filosofis RUU Sisdiknas berantakan. Bahasa Indonesia bahkan hanya dimaknai sebagai alat komunikasi. Padahal bahasa Indonesia bukan hanya alat berkomunikasi tetapi alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan bahasa perjuangan bangsa Indonesia sehingga harus tetap menjadi bahasa pengantar di sekolah,” katanya.

NU Circle meminta dilakukan investigasi dan pengusutan terhadap 400 orang Tim Bayangan, siapa mereka dan apa misi terselubungnya.

“Karena sudah menyentuh aspek nilai nilai luhur Pancasila yang dihilangkan, patut dicurigai 400 anggota Tim Bayangan ini membawa misi terselubung untuk menghancurkan generasi masa depan Indonesia. Ini sangat berbahaya. Apalagi 400 anggota itu tidak pernah dites atau lulus Tes Wawasan Kebangsaan,” tegas Ki Bambang.

Bubarkan
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia Indra Charismiadji meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk membubarkan 400 anggota Tim Bayangan ini.

“Bubarkan organisasi bayangan ini. Kalau Mendikbudristek tidak mampu bekerja sama dan membangun ASN di Kemdikbud, bisa dipastikan dia juga tidak mampu membangun SDM Indonesia di masa depan,” tegas Indra. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya