Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Muhammadiyah Kritik Nadiem Karena Bentuk Tim Bayangan Berisi 400 Orang

Naufal Zuhdi
23/9/2022 14:07
Muhammadiyah Kritik Nadiem Karena Bentuk Tim Bayangan Berisi 400 Orang
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makariem, lebih mempercayakan urusan kementerian kepada tim bayangan (shadow) di dalam Kementeriannya yang beranggotakan sebanyak 400 orang. Hal ini bisa menandakan bahwa Nadiem sendiri tidak percaya dengan birokrasi Kemendikbudristek nya sendiri.

Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Alpha Amirrachman mengatakan bahwa kementerian bayangan yang dibentuk Nadiem bisa membuat birokrasi yang sesungguhnya tidak berdaya.

"Organisasi atau kementerian bayangan yang dibentuk Mendikbudristek merupakan bentuk ketidakpercayaan beliau kepada birokrasi Kemendikbudristek yang beliau pimpin. Alih-alih memberdayakan birokrasi, beliau malah membuatnya mandul dan tidak berdaya," ujar Alpha dari keterangan resminya pada Jumat (23/9).

"Kalau Mendikbudristek lebih percaya dengan organisasi bayangan ini, dan nampaknya demikian karena beliau katakan ini dengan terbuka dan menganggapnya sebagai terobosan, maka kementerian sesungguhnya akan mandul dan tidak akan berfungsi secara efektif dan optimal," tambahnya.

Baca juga: Maarif Institute: Jokowi Layak Raih Global Citizen Award dari The Atlantic Council

Menurutnya, apabila di setiap kementerian memiliki organisasi atau kementerian bayangan, ini bukanlah sebuah sesuatu yang sehat dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan.

"Seorang pemimpin birokrasi pemerintahan hendaknya membina dan memberdayakan birokrasi yang dipimpinnya, bukan mengkerdilkannya. Bisa dibayangkan jika setiap kementerian memiliki kementerian bayangan yang bekerja setara dengan kementerian sesungguhnya. Ini jelas bukan sesuatu yang sehat dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa apabila organisasi yang ada di suatu badan tidak berjalan secara efektif, maka barulah dibentuk organisasi bayangan.

"Organisasi bayangan biasanya dibentuk ketika organisasi sesungguhnya betul-betul tidak berjalan efektif dan ini bisanya dilakukan secara tertutup, tidak secara terbuka. Dibentuk secara sementara sambil memulihkan organisasi yang sesungguhnya, bukan untuk mengambil alih perannya," tutur dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya