Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ADA banyak cara menurunkan berat badan agar bisa ideal dengan kilat. Mulai dari mengontrol pola makan hingga olahraga teratur. Sayangnya, berat badan tidak kunjung menurun. Justru saat menimbang angka berat badan semakin naik.
Lantas bagaimana cara untuk bisa membuat program diet agar tetap berhasil?
Salah satu cara paling yang bisa membuat program diet berhasil adalah ekspetasi. Hal itu disampaikan Founder @gakgendutlagi Dien Limano dalam webinar, Selasa (30/08).
Baca juga: Derita GERD, Chef Marinka Jalani Diet Gluten Free
"Hal utama yang harus dilakukan adalah ekspektasi. Setting ekspetasi kita. Jadi, waktu kita pikir diet yang berhasil adalah turun sepuluh kilo dalam sebulan. Itu akan membuat rata-rata semua orang pikir mereka punya diet gagal. Ideal ini kan harus dibenarkan dulu. Kalau misalkan kita melihat iklan apapun. Selalu iklannya sebulan turun 10 kilo, sebulan 15 kilo. Jadi di kepala kita sudah ditanamkan itu yang ideal," terangnya.
Dien menambahkan kebanyakan orang di bulan pertama gagal menjalankan diet karena tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Maka penting untuk mengetahui hal yang wajar itu apa dan bisa jalani dengan santai maka hasilnya pasti dapat.
"Kalau kita turun satu kilo sampai empat kilo dalam sebulan, Yah walaupun hanya satu kilo tetapi, lingkaran kita banyak turun itu bagus sekali. Dan satu bulan satu kilo empat kilo dikalikan satu tahun itu luar biasa," jelasnya.
Selain setting ekspetasi, Dien juga menyarankan untuk melakukan olahraga sederhana yang bisa dilakukan di rumah.
Dia mencontohkan olahraga yang diputar dalam sesi webinar tersebut. Video yang berdurasi beberapa menit tersebut menunjukkan aktivitas para member yang memang berstatus ibu-ibu sedang melakukan olahraga yang sederhana di rumah.
Salah satunya mengangkat beban. Mengangkat beban tidak harus dilakukan dengan pergi ke pusat kebugaran. Hal itu bisa dilakukan menggunakan alat sederhana seperti botol berisia air, tas kecil atau bahkan jiriken yang berisi pasir.
"Jadi sebernarnya semua alat di rumah bisa menjadikan beban jiriken pun bisa menjadi beban," pungkasnya. (OL-1)
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Pola makan mencerminkan gaya hidup seseorang dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Three Layers menjadi representasi dari nilai-nilai bahwa tubuh tidak perlu dipaksa berubah secara ekstrem, tetapi dirawat dengan kasih dan pemahaman.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Baik kekurangan maupun kelebihan berat badan bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu, sehingga penting untuk menjaga berat badan dalam kisaran ideal sesuai tinggi dan usia.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Berat badan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan fisik, karena dapat mencerminkan kondisi nutrisi, gaya hidup, dan risiko penyakit tertentu.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved