Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MELIHAT anak tumbuh dengan sehat dan aman tentu menjadi keinginan setiap orang tua. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa anak-anak lebih rentan diserang penyakit.
Karena, sistem imun dan antibodi mereka belum berkembang secara sempurna layaknya orang dewasa sehingga tubuh anak belum kuat untuk melawan serangan virus maupun bakteri.
Salah satu penyakit yang cukup umum dan sering ditemui pada anak-anak adalah penyakit cacingan. Penyakit cacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit dan dapat menyerang manusia.
Baca juga : Pentingnya Kenali Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara pada Anak Usia Dini
Early Childhood Education and Development (ECED) Officer Tanoto Foundation, Melinda Mastan menjelaskan,“Cacingan berasal dari aktivitas cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia."
"Cacing tersebut kemudian menyerap zat gizi di dalam tubuh dan bahkan dapat berkembang biak dalam jumlah banyak di dalam usus. Anak yang terkena penyakit cacingan akan merasa lemas karena kekurangan zat gizi dan gangguan kesehatan lainnya,” jelas Melinda.
Infeksi cacing sering terjadi pada anak usia sekolah, dan mudah menyebar dari anak ke anak.
Baca juga : Buku Stunting-Pedia Beri Referensi Penanganan Stunting Bagi Pemda
Penyakit cacingan pada anak khususnya di masa awal pertumbuhan mereka dapat berdampak pada berat badan, perkembangan motorik, kinerja kognitif, dan terganggunya potensi kecerdasannya, sehingga kemampuan konsentrasi belajar di sekolah akan menurun dan membuat anak sulit berprestasi.
Berikut gejala cacingan pada anak:
- Kurang nafsu makan, lesu, perut buncit
- Berat badan menurun
- Nyeri perut, muntah dan mual
- Diare atau sembelit
- Keluar cacing dari mulut atau dubur
- Kadang-kadang disertai gatal disekitar anus
- Pertumbuhan anak terganggu
Baca juga : Kampanye ‘Ayo Makan Seafood’ Menyasar 15 Ribu Siswa Sekolah Dasar
“Seseorang yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi yang buruk akan beresiko lebih besar untuk terserang penyakit cacingan,” sambung Melinda.
Dilansir dari organisasi kesehatan non-profit Amerika Serikat Mayo Clinic, cacingan dapat disebabkan dengan menelan atau menghirup telur cacing secara tidak sengaja, sehinga menyebabkan infeksi cacing.
Telur cacing yang tak kasat mata tersebut dapat menyebar melalui makanan, minuman, atau jari yang terkontaminasi. Telur cacing juga dapat mengkontaminasi permukaan seperti mainan, tempat tidur, dan kursi toilet.
Baca juga : Optimalkan Masa Emas Anak dengan Gizi, Sanitasi, dan Stimulasi Perkembangan
Berdasarkan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi cacingan.
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Rutin cuci tangan, terutama setelah buang air, sebelum mempersiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan
- Konsumsi air mineral kemasan, atau rebus air hingga matang sebelum diminum
- Masak makanan hingga matang, khususnya protein hewani seperti daging ayam atau sapi.
- Gunting kuku secara berkala dan hindari menggigit kuku maupun menghisap jari
- Selalu gunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan
- Hindari menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung tangan
Pemerintah Indonesia menetapkan bulan Februari dan Agustus sebagai bulan pemberian vitamin A dan obat cacing pada anak dengan kelompok umur 6 hingga 59 bulan.
Pemberian kapsul vitamin A kepada anak dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi, seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Pemberian obat cacing bertujuan agar penyerapan zat gizi dapat optimal, sehingga meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, dan perkembangan mereka.
Masyarakat bisa mendapatkan vitamin A dan obat cacing segara gratis di Puskemas terdekat, atau dengan mengikuti kegiatan rutin di Posyandu. (RO/OL-09)
Jumlah tersebut termasuk sedikit, dari sebanyak 1.856 ekor hewan kurban yang dilakukan pemeriksaan, yang terdiri dari 1.700 ekor sapi dan 156 ekor kambing.
Hewan kurban tahun ini di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menghadapi masalah serius dengan penemuan 32 ekor sapi yang terkena cacing hati.
Cacing pita sendiri berbentuk pipih dan memiliki banyak ruas di sepanjang tubuhnya. Cacing pita dewasa panjangnya bisa mencapai 25 meter dan bisa hidup hingga 30 tahun.
TENAGA apoteker yang kompeten dan tersebar merata di Indonesia masih menjadi kebutuhan.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Ubi jalar oranye kaya akan beta karoten, serat, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Temukan 5 manfaat utamanya di sini.
Berendam di hot tub mampu meningkatkan suhu inti tubuh lebih efektif dibandingkan duduk di sauna.
Berolahraga pagi hari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Simak 13 manfaatnya berikut.
Dengan vaksinasi yang tepat dan gaya hidup yang sehat, para lansia dapat menikmati masa tua yang lebih aktif, mandiri, dan penuh semangat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved