Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Banyak CPNS Mengundurkan Diri, Sosiolog: Lulusan Terbaik Enggan jadi PNS

Indriyani Astuti
28/5/2022 19:58
Banyak CPNS Mengundurkan Diri, Sosiolog: Lulusan Terbaik Enggan jadi PNS
Sejumlah Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)


SOSIOLOG dari Universitas Nasional (Unas) Sigit Rohadi mengatakan meskipun sektor swasta telah berkembang pesat, tetapi bekerja di pemerintahan masih menjadi minat utama para pencari kerja.

Hal itu dikarenakan bekerja di pemerintahan dianggap lebih memberi jaminan karir, kenaikan gaji berkala, dan peluang untuk melanjutkan studi dibandingkan bekerja di sektor swasta. Oleh karena itu, menurutnya minat pendaftar untuk mengisi posisi menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) masih sangat tinggi.

Meski demikian, banyak lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik, akan berpikir dua kali ketika bekerja di pemerintahan. Sebab, mereka akan menjadi bawahan dari lulusan yang biasa-biasa saja. Menurut Sigit, itu bisa jadi salah satu penyebab sejumlah CPNS mengundurkan diri.

Baca juga: Mahasiswa Diajak Berpartisipasi Aktif Dalam Presidensi G20 Indonesia Melalui Youth-20

"Tidak ada jaminan bahwa kualitas akademik mereka akan tersalurkan dalam budaya kerja yang kurang menghargai prestasi," ujarnya ketika dihubungi, Sabtu (28/5).

Budaya kerja birokrasi yang penuh penyimpangan anggaran serta sistem karir yang politis dan kolusi juga menurutnya menjadi faktor pertimbangan. Sedangkan, anak-anak lulusan terbaik, imbuhnya, biasanya mengandalkan kerja mandiri atau ingin menjaga integritas mereka.

"Mereka masih melihat bahwa budaya kerja yang berkembang di PNS saat ini akan menenggelamkan mereka. Anggaran yang cenderung diperebutkan oleh para politisi menjadi disinsentif bagi lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik," tukasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya