DALAM kunjungannya ke Arab Saudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau hotel di Madinah yang akan ditempati jemaah haji Indonesia 1443H/2022M.
Yaqut mengaku puas dengan kondisi hotel yang akan ditempati oleh jemaah. Adapun yang dikunjungi Yaqut ialah Hotel Jiwar al Tsaqifah di wilayah Markaziyah Gharbiyyah. Lalu, dirinya meninjau Hotel Riyadh Azzahra di wilayah Markaziah Syimaliah, dengan jarak hanya 240 meter dari Masjid Nabawi.
"Saya puas dengan kondisi hotel yang dikunjungi. Sebagian besar jaraknya dekat dengan Masjid Nabawi. Kondisinya juga siap menerima jemaah," ujar Yaqut, Sabtu (21/5).
Baca juga: Kuota Haji Masih Tersisa, 2.531 Jemaah Waiting List Lunasi Bipih
"Saya coba lift hotel juga masih terawat dan terlihat catatan servis rutin. Tempat makannya luas dan bersih," sambungnya.
Layanan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah menggunakan sistem full musim dan penyewaan blocking time. Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yaitu Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah dan Markaziyah Janubiah.
Baca juga: Usia Calon Jemaah Dibatasi Maksimal 65 Tahun
Total ada 29 hotel yang tersebar di tiga wilayah tersebut, dengan kapasitas 24.315 jamaah haji. Jemaah haji di Indonesia akan tinggal paling lama 9 hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain atau salat berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu.
Setelah itu, jemaah gelombang pertama yang lebih dulu ke Madinah, akan diberangkatkan ke Makkah untuk menjalani proses haji. Lalu, setelahnya kembali ke Tanah Air.
Adapun jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, lebih dulu ke Makkah. Setelah proses haji, mereka diberangkatkan ke Madinah untuk menjalani Arbain dan akhirnya pulang ke Indonesia.(OL-11)