Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gelorakan Kesetaraan Dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Lewat Pertunjukan

Mediaindonesia.com
21/5/2022 20:30
Gelorakan Kesetaraan Dalam Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Lewat Pertunjukan
Pertunjukan Era Wanita Dalam Simfoni untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional(Dok. Pribadi)

HARI Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yan gjatuh setiap 20 Mei biasanya diperingati sebagai lahirnya Boedi Oetomo atau organisasi perlawanan pertama melawan kolonialisme. Namun Harkitnas tak sekadar berada dalam satu kungkungan tersebut.

Harkitnas bisa dimaknai dengan lebih jauh lagi. Termasuk dalam kesetaraan gender antara pria dan wanita.

Sejak era kolonial, perlawanan terhadap ketidaksamaan hak antara wanita dan pria sudah diperjuangkan di Indonesia. Raden Adjeng Kartini melalu tulisannya yang mengunggah semangat menjadi bukti bahwa perempuan juga berhak bicara.

Tekad yang sama juga ingin dibawa Aditya Setiadi, Show Director Semangat, Gelora, dan Inspirasi yang dihelat di The Energy Building, SCBD, Jakarta, pada 20 Mei 2022. Dalam pertunjukan itu, Adit mengusung tema Era Wanita Dalam Simfoni.

Kata itu tak sembarang diambil Adit.  Ada hal yang ingin disampaikan termasuk pemahaman bahwa wanita juga punya peran besar dalam membebaskan Indonesia dari penjajahan.

“Ide awal adalah konser memperingati Hari Kebangkitan Nasional, namun ada sesuatu yang berbeda dalam konser ini. Kami berusaha untuk memasukkan perspektif perempuan di sini, bahwa  perempuan memiliki kesetaraan yang sama dengan laki-laki dalam upaya membebaskan Indonesia dari penjajahan, tidak hanya penjajahan negeri asing, namun juga penjajahan dalam bentuk dominasi patriarki yang sedemikian kuat dalam masyarakat,” ujar Adit.

Baca juga : Jokowi Sukses Buka Akses Pendidikan Bagi Masyarakat Kurang Mampu

“Indonesia perlu bangga bahwa pergolakan perjuangan kaum perempuan juga sangat tinggi dalam meraih Kemerdekaan. Tentu kita tahu RA Kartini dengan berbagai pemikirannya yang mendahului masanya, diikuti oleh munculnya berbagai organisasi perempuan seperti Putri Mardika (1912), Wanita Utomo (1921), dan Kongres Perempuan Indonesia (1928). Di samping itu, hingga 1940-an ternyata banyak sekali lembaga menjamin kemerdekaan dan keamanan kaum perempuan, seperti Perkumpulan Pembasmian Perdagangan Perempuan dan Anak, Badan Perlindungan Perempuan Indonesia dalam Perkawinan, dll,” imbuhnya.

Era Wanita Dalam Simfoni adalah sebuah pagelaran dan juga sikap bahwa perempuan berhak bicara yang didukung Medco Energi sebagai sponsor. Dalam acara ini para perempuan hebat seperti Maudy Koesnaedi ambil bagian dan menunjukkan  bagaimana perempuan harus dipandang setara dengan lelaki.

“Semangat ini yang coba kami angkat dalam konser Gelora, Semangat, Inspirasi yang akan datang, antara lain dengan memberikan penghargaan pada lima institusi yang berhasil dipimpin oleh perempuan dan memiliki signifikansi utama dalam masyarakat,” ujar Adit.

Dalam Era Wanita Dalam Simfoni ditampilkan beberapa lagu yang sesuai dengan tema dari narasi yang akan diangkat. Adapun sebagai pembuka acara, Indonesia Raya dinyanyikan bersama para penonton dan paritisipan konser.

Telinga penonton Era Wanita Dalam Simfoni dimanjakan suara sopran khas dari Yasashi Evelyn Pangaribuan. Beberapa lagu kenamaan seperti Chrisye-Sendiri, Bimbo-Adinda, Kla Project-Negeri Di Atas Awan, dibawaka pada konser ini.

“Menurut saya, sosok wanita di Indonesia sangatlah berperan dalam mengusung semangat dan kemandirian dari generasi ke generasi. Tidak pernah putus dalam berjuang untuk mensejahterakan keluarga, dan berusaha meningkatkan taraf hidup untuk menjadi sosok yang bermanfaat,” ujar Yasashi. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya