Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TINGKAT keparahan covid-19 memiliki hubungan dengan penurunan kognitif pasien dan ini menandakan semakin parah kondisi pasien maka semakin buruk masalah kognitif yang mereka alami. Hal itu terungkap dalam sebuah studi dari Inggris yang dipublikasikan secara daring di jurnal eClinicalMedicine, 28 April 2022 lalu.
Penelitian itu, seperti dikutip dari LiveScience, Jumat (6/5), melibatkan kurang dari 50 pasien covid-19 dan memperkuat studi-studi sebelumnya yang menunjukkan infeksi virus korona meninggalkan dampak bertahan lama pada otak.
Sebelumnya, sebuah studi pada 2021 memperlihatkan, mereka yang mengalami long covid-19 mengalami berbagai gejala selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi awal mereka, termasuk kesulitan berpikir, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran. indera penciuman atau rasa.
Baca juga: Perangi Covid-19, Jutaan Orang di Beijing Diminta Bekerja dari Rumah
Gejala yang berkepanjangan ini tidak hanya dialami oleh mereka yang mengalami infeksi covid-19 parah, tetapi juga orang dengan gejala ringan.
Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan pola penyusutan otak yang berbeda pada ratusan penyintas covid-19, dan ada kemungkinan atrofi abnormal ini dapat berkontribusi pada defisit kognitif.
Studi baru di Inggris juga menyoroti kasus covid-19 parah sehingga pasien memerlukan rawat inap. Peneliti mempelajari bagaimana pasien menjalani tes kognitif sekitar 6-10 bulan kemudian. Peneliti lalu membandingkannya dengan orang yang tidak pernah terkena covid-19.
Penelitian ini melibatkan 46 orang yang menerima perawatan kritis untuk covid-19 di Addenbrooke's Hosptal di Cambridge, Inggris, pada 10 Maret dan 31 Juli 2020.
Partisipan berusia 28-83 tahun. Sebanyak 16 orang dari pasien ini menggunakan ventilator dan 14 orang di antaranya membutuhkan dukungan medis akibat kegagalan beberapa organ.
Para peneliti membandingkan ke-46 pasien ini dengan 460 orang dengan usia dan demografi yang sama dan sebelumnya tidak terkena covid-19.
Semua partisipan diminta menyelesaikan delapan tes kognitif melalui platform Cognitron, platform pengujian yang dikembangkan oleh Imperial College London.
Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok kontrol, pasien covid-19 menunjukkan konsistensi akurasi yang berkurang dan waktu pemrosesan yang lebih lambat pada tes, meskipun tingkat ketidakakuratan dan kelambatan bervariasi antartugas.
Kemudian, kelompok covid-19 menunjukkan defisit paling signifikan pada tugas analogi verbal, di mana mereka diminta menyelesaikan analogi.
Mereka juga menunjukkan akurasi dan kecepatan yang lebih buruk pada tugas spasial yakni kala mereka diminta memanipulasi bentuk 2D dalam pikiran mereka untuk memecahkan teka-teki.
Tingkat keparahan penurunan ini bervariasi antara masing-masing pasien tergantung pada tingkat keparahan infeksi awal mereka. Ini artinya, penurunan kognitif yang lebih buruk dialami pasien yang membutuhkan ventilator dan masalah organ.
"Kami menyimpulkan setiap pemulihan kognitif kemungkinan besar akan lambat. Penting juga untuk mempertimbangkan pemulihan kognitif dapat bervariasi antar individu tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan dasar-dasar neurologis atau psikologis, yang kemungkinan kompleks," kata peneliti.
Para peneliti berharap studi semacam ini akan memungkinkan mereka untuk memahami mekanisme di balik penurunan kognitif, dan mungkin mencegah atau mengobatinya, demikian harapan penulis senior studi sekaligus profesor di Cambridge University David Menon kepada The Guardian. (Ant/OL-1)
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
PENYAKIT radang usus (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap penyakit radang usus.
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved