Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KONSUMSI karbohidrat selama berpuasa sebaiknya diterapkan secara benar guna mencegah munculnya penyakit diabetes. Apalagi sudah menjadi tradisi di bulan puasa selalu dipenuhi dengan ragam takjil yang kerap didominasi makanan manis dan gorengan.
Dokter spesialis penyakit dalam Syahidatul Wafa memberikan kiat membagi asupan karbohidrat yakni jenis sederhana dan kompleks yang benar selama Ramadan.
Staff Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan, saat berbuka puasa, sebaiknya Anda memilih karbohidrat sederhana semisal makanan manis, namun tak berlebihan.
"Untuk berbuka memang konsumsi air putih dulu, kemudian disarankan mengonsumsi karbohidrat sederhana untuk mencegah gula darah semakin nge-drop atau hipoglikemi," ujar dia dalam Virtual Media Briefing #BeatDiabetes2022 Warrior, Kamis (7/4).
Baca juga: Ini 7 Macam Karbohidrat yang Bisa Bantu Jaga Tekanan Darah Anda
Menurut Wafa, saat berpuasa tubuh tak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang berisiko menyebabkan gula darah menjadi turun. Apabila saat berbuka tubuh tak segera mendapatkan gula sederhana, dapat menyebabkan gula darah menjadi semakin turun.
Mengenai jumlah, dia menyarankan Anda mengontrolnya agar tak berlebihan. Anda bisa mengimbangi asupannya dengan hidangan tanpa gula.
"Misalnya kita konsumsi yang ada gula sederhananya, karbohidrat sederhana, tidak berlebihan. Selebihnya bisa kita konsumsi makanan manis yang tanpa gula, itu akan jauh lebih," kata Wafa.
Sementara saat sahur, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks, yang dalam tubuh akan dipecah secara bertahap. Asupan karbohidrat kompleks memungkinkan Anda merasa kenyang lebih lama.
"Ini menurunkan risiko gula naik secara signifikan (cepat naik), gula jadi lebih stabil kalau kita konsumsi karbohidrat kompleks. Misalnya makanan yang banyak mengandung serat, sayuran, buah-buahan," tuturnya.
Dia juga mengingatkan Anda mengonsumsi cairan dalam jumlah cukup agar tubuh tetap terhidrasi dan membatasi asupan lemak termasuk makanan yang digoreng dengan minyak.
Founder Komunitas Sobat Diabet dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD menambahkan, saat berbuka puasa maupun sahur, Anda sebenarnya bisa memilih jenis makanan sehat tanpa perlu mengorbankan rasa.
"Entah berbuka atau sahur pilih jenis makanan. Yang enak belum tentu sehat tetapi kita bisa pilih makanan enak dan tetap sehat," ungkapnya.(Ant/OL-5)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
Mengonsumsi karbohidrat berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan. Kenali 5 dampak kelebihan karbohidrat.
Jika selama ini anak-anak sering diberi asupan makanan yang tinggi gula, tinggi karbohidrat, dan rendah protein, rendah lemak, itu yang memicu terjadinya reaksi peradangan,
Asupan karbohidrat sederhana yang berlebihan dapat memicu lonjakan trigliserida, penumpukan lemak tubuh, serta menyebabkan kelelahan dan kembung.
SAJIAN Lebaran yang bersantan, berminyak, dan manis memang nikmat, tak jarang membuat kita kalap mengonsumsinya. Sehingga sembelit
Justin Gichaba, seorang pelatih nutrisi, melakukan eksperimen diet tanpa karbohidrat selama tujuh hari dan membagikan pengalamannya di Instagram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved