Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kepala BRGM Sebut Deforestasi Ekosistem Mangrove akan Tetap Terjadi

Atalya Puspa
07/4/2022 12:25
Kepala BRGM Sebut Deforestasi Ekosistem Mangrove akan Tetap Terjadi
Ilustrasi: hutan mangrove.(Dok MI)

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono menyebut bahwa deforestasi mangrove merupakan satu keniscayaan. Pasalnya, ada sejumlah area ekosistem mangrove yang kemudian akan dikonversi menjadi bangunan untuk pemukiman maupun tambak.

"Bahwa mangrove diperkirakan akan tetap terjadi deforestasi karena memang ekosistem mangrove ada yang dalam kawasan hutan dan ada yang di luar kawasan hutan. Yang di luar kawasan hutan kira-kira ada 700 ribu hektar dan berdasarkan zonasi ada yang tidak akan dipertahankan sebagai ekosistem mangrove," ungkap Hartono dalam Rapat Dengar Pendapat bersama komisi IV, Rabu (6/4).

Namun ia meyakini, angka deforestasi mangrove tidak akan terlalu tinggi. Pasalnya, di samping adanya alihfungsi area ekosistem mangrove, pihaknya juga melakukan reforestasi dan aforestasi ekosistem mangrove.

"Karena itu percepatan rehabilitasi mangrove yang kita laksanakan sebagai bagian dari upaya memperkecil pengurangan tutupan ekosistem mangrove," sebut Hartono.

Hartono mengatakan dirinya optimistis target rehabilitasi mangrove di lahan seluas 600 ribu hektare dapat tercapai pada 2024.

“Kita masih optimis, kalau sekarang 33 ribu hektare itu kan dikerjakan pakai APBN saja sementara sebetulnya ada skema lain,” ujar dia.

Hartono menyebut, pada 2021 saja pihaknya berhasil melakukan rehabilitasi mangrove di lahan seluas 34.911 hektare. Angaka tersebut lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan yakni 33 ribu hektare.

Dia menjelaskan selain menggunakan APBN, pencapaian target sampai 2024 untuk rehabilitasi 600 ribu hektar lahan mangrove bisa dicapai dengan bantuan kewajiban rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) oleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Selain itu menurut dia, terdapat pemodelan investasi untuk kawasan yang diperuntukkan bagi penyimpanan dan penyerapan karbon yang akan menjadi bagian dari perdagangan karbon.

“Jadi tidak hanya model sekarang, sekarang menggunakan APBN dikerjakan masyarakat. Kalau nanti, jika regulasinya sudah jadi dibuka ada perusahaan atau investor yang masuk ke situ. Sekali kerja bisa puluhan ribu hektare,” jelasnya.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional (PMN) 2021, sebaran luas ekosistem mangrove di Indonesia adalah seluas 3.364.080 hektare yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan dan 702.799 hektare di luar kawasan. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya