Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEBERHASILAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) membawa Indonesia menempati peringkat empat sebagai negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 terbanyak di dunia menuai banyak apresiasi. Raihan ini juga menjadi bukti kesuksessan Presiden Jokowi mengendalikan pandemi Covid-19.
Hal itu diutarakan Guru Besar Universitas Lampung (Unila) Prof. Suharso saat menjadi pembicara pada Seminar Indonesia Tangguh bertajuk Produksi dan Akselerasi Vaksinasi: Menelaah Kebijakan Pemerintah Jokowi Melalui Terobosan Erick Thohir dalam Melindungi Generasi Emas Indonesia dari Covid-19 di Gedung Serba Guna Universitas Lampung (Unila), Minggu (30/1).
Dia menyampaikan upaya Presiden Jokowi mengendalikan pandemi tercermin dari beragam kebijakan yang telah dikeluarkan sampai saat ini. Di antaranya seperti dengan menerapkan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta mengakselerasi vaksinasi.
"Dari sisi sebuah bangsa jika kita bandingkan dengan berbagai bangsa lain kita termasuk yang sukses. Pak Jokowi termasuk yang berhasil dalam mengendalikan Covid-19," ujar Suharso.
Dia menyebut tercapainya target program Presiden Jokowi ini tak terlepas dari usaha bersama oleh seluruh elemen yang ada di masyarakat. Mulai dari yakni TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, hingga para pelaku usaha khususnya masyarakat.
Karenanya, Suharso memberikan apresiasi yang begitu tinggi kepada Presiden Jokowi. Menurut dia, dengan beragam kebijakan pemerintah mampu membuat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan dengan baik.
"Dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah layak mereka diapresiasi, presiden Indonesia Pak Jokowi kita apresiasi dengan keberhasilan yang telah dilakukan," ujar Suharso.
Bahkan, lanjutnya, sejak jauh hari, Presiden Jokowi juga sudah menjamin ketersedian vaksin Covid-19 bagi masyarakat di daerah. Terpenuhinya stok vaksin tak terlepas dari kerja sama baik antara Indonesia dengan negara-negara produsen vaksin Covid-19. "Keberhasilan pemerintah untuk selalu menyediakan stok vaksin khususnya untuk daerah-daerah (di luar Pulau Jawa)," ujar Suharso.
Saat ini Indonesia telah menempati peringkat empat besar negara dengan jumlah vaksinasi terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan penyuntikkan vaksin kepada masyarakat berhasil menembus angka hingga lebih dari 300 juta dosis yang sudah disuntikan. (RO/OL-15)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved