Kolaborasi Jadi Kunci Entaskan Stunting Demi Masa Depan Bangsa 

Ghani Nurcahyadi
27/1/2022 22:14
Kolaborasi Jadi Kunci Entaskan Stunting Demi Masa Depan Bangsa 
Tenaga kesehatan mengukur lingkar kepala bayi untuk mendeteksi stunting(Antara/Mohamamd Hamzah)

STUNTING di Ibu Kota DKI Jakarta di tergetkan turun hingga 0 persen. Stunting dialami oleh anak yang biasanya mendapatkan asupan gizi yang kurang sehingga mengalami gizi buruk dan mengakibatkan gangguan pertumbuhan yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.  

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta 2020, jumlah balita yang memiliki gizi kurang sebanyak 6.047 balita. Wilayah Jakarta Timur menyumbang kasus balita gizi kurang tertinggi yaitu sebanyak 1.826 balita, dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya seperti Jakarta Selatan sebanyak 108 balita, Jakarta Pusat sebanyak 989 balita, Jakarta Barat sebanyak 1.823 balita, dan Jakarta Utara sebanyak 498 balita. 

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur H.R Krisdianto mengatakan, kondisi Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, banyak keluarga yang terpaksa putus kerja atau dirumahkan, sehingga berdampak pada ekonomi keluarga.  

"Ekonomi keluarga ini berdampak pula terhadap pemberian nutrisi kepada anak-anak balita kita. Sehingga nutrisi yang kurang di berikan kepada balita ini dampaknya sangat panjang. Sehingga pastinya menimbulkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia rentan, entah itu rentan penyakit." ujarnya.  

Baca juga : Tingkat Keterbacaan Kanal Pemerintah Masih Rendah

Managing Director Amway Indonesia, Leo Boon Wong, mengatakan, nutrisi dan kesehatan holistik sangat penting bagi konsumen dan masyarakat Indonesia. 

"Sejalan dengan visi kami mendukung kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat, Amway Indonesia berkomitmen memberikan dampak sosial yang nyata melalui berbagai inisiatif sosial. Amway memperkenalkan kampanye yang diakui secara global The Power Of 5 dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang masalah kekurangan gizi anak dan membawa perubahan perilaku yang dibutuhkan di kalangan ibu dan keluarga," katanya. 

Seperti yang diketahui,  Dalam Rapat Tingkat Menteri Konvergensi Anggaran dalam Percepatan Penurunan Stunting, secara daring, pada 20 Januari 2022, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen tahun 2024, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya