Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

UISSI Dobrak Keterbatasan Akses Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam

Mediaindonesia.com
15/12/2021 22:37
UISSI Dobrak Keterbatasan Akses Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M Ali Ramdhani(Dok. Kemenag)

KEHADIRAN Perguruan Tinggi Keagamaan Islam pada ruang maya di tengah derasnya arus informasi menjadi sangat penting. Itu karena perkembangan zaman tak lagi memberikan batasan jarak dan waktu bagi siapa saja yang mencari informasi maupun menuntut ilmu melalui media digital.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M Ali Ramdhani seusai acara peluncuran Program Pembelajaran Jarak Jauh, Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon Menuju Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI), Selasa (14/12).

"Dunia, dewasa ini dalam konteks kontemporer banyak yang menggambarkan sebagai sebuah kampung besar, di mana sekat-sekat ruang dan waktu dimediasi oleh teknologi yang kemudian menjadikan sekat menjadi tidak ada lagi," kata Ramdhani.

Pihaknya menyadari limpahan informasi yang luar biasa di dunia maya, pada satu sisi memberikan sisi negatif, dan sisi positif pada bagian lainnya. 

Terlebih di dalamnya juga bermunculan model-model informasi yang bersifat brainstroming, brainwashing, dan model-model dakwah dari kelompok transnasional.

"Kita memahami bahwa ruang ini menjadi tempat bersemayamnya berbagai aneka ragam gagasan, maka kita perlu hadir memberikan warna sekaligus memberikan ruang secara formal bagi anak bangsa untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi yang tentu saja bermuara pada kesejahteraan.'

Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati ini optimistis kehadirian UISSI nantinya akan mengubah pola pendidikan Islam yang tidak melulu melalui ruang formal yang hanya dapat diakses oleh anak bangsa yang berkesempatan. 

Kehadiran UISSI diyakini bermafaat bagi mereka yang membutuhkan, meski dalam keadaan yang tidak memungkinkan, seperti tinggal di daerah-daerah terpencil atau pun yang waktunya tersita demi mengabdikan dirinya pada pendidikan.

"Bahwa ada sekitar 40 ribu guru-guru madrasah yang belum memenuhi jenjang pendidikan S-1, dan ini yang diperintahkan oleh Pak Menteri Agama agar segera menghadirkan pemenuhan terhadap kompetensi guru, yang tujuan utamanya adalah memenuhi janji konstitusi, yaitu mencerdaskan anak bangsa," tandasnya.

IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam berbasis siber pertama di Indonesia. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No 1175 Tahun 2021, tentang Penetapan Institut Agama Islam Syekh Nurjati sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berbasis Digital University. (RO/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN
Berita Lainnya