Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DOKTER dari RSPAD Gatot Subroto, Kartika Yulianti, mengajurkan untuk mengecek gula darah rutin untuk mencegah diabetes baiknya dilakukan setiap satu bulan sekali, khususnya bagi masyarakat yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes maupun yang menjalani gaya hidup tidak sehat.
"Pemeriksaan gula darah itu penting karena sering kali kita tidak mengatur gaya hidup kita, sehingga harus rutin diperiksa. Terkadang karena tidak diperiksa, tiba- tiba kita malah dinyatakan terkena diabetes yang parah karena gula darahnya terlalu tinggi," kata Kartika di Jakarta, Minggu (14/11).
Adapun gaya hidup yang tidak sehat dan memicu terjadinya diabetes atau gula darah berlebih dalam tubuh di antaranya seperti asupan gula lewat makanan dan minuman yang tidak dikontrol atau berlebihan, tubuh tidak aktif bergerak atau gaya hidup sedentari, rutin merokok, hingga rutin mengonsumsi minuman keras.
Baca juga: Yuk Ketahui Beda Stres dan Kecemasan
Diabetes merupakan penyakit tidak menular dan tergolong kronis karena dapat mengakibatkan komplikasi penyakit hingga kematian jika tidak ditangani dengan maksimal.
Berdasarkan Riskesdas Kementerian Kesehatan 2018, penyakit yang menjadi penyebab ketiga kematian tertinggi di Indonesia itu dapat diturunkan secara genetik dan tentunya menjadi berbahaya terutama jika gaya hidup yang dipilih tidak sehat.
"Pemeriksaannya harus bisa dilakukan dari usia sedini mungkin. Jika bandingkan dengan generasi lalu, penyakit diabetes itu risikonya meningkat ketika menginjak usia 40 tahun. Namun di masa kini, untuk usia 20 tahun saja sudah banyak yang terkena diabetes karena gaya hidup yang tidak sehat," ujar Kartika.
Ajakan untuk memeriksa gula darah secara rutin pun disampaikan Kartika bersamaan dengan perayaan momen Hari Diabetes Internasional yang jatuh setiap 14 November.
Pemeriksaan rutin perlu digalakan mengingat angka kasus diabetes yang menyebabkan kematian masih sangat tinggi di Indonesia. Sehingga. jika pemeriksaan gula darah dilakukan secara rutin, angka kasus diabetes bisa diatasi sejak awal dideteksi.
Tentunya dengan pemeriksaan rutin untuk kadar gula darah, Anda telah berkomitmen untuk menyiapkan kualitas hidup yang lebih baik.
Ada pun dua jenis pemeriksaan gula darah yang umum diketahui masyarakat adalah pemeriksaan gula darah sewaktu dan pemeriksaan gula darah puasa.
Pemeriksaan gula darah sewaktu biasanya dilakukan tanpa perlu mengawasi jadwal makan dan sering kali dilakukan untuk tes cepat atau screening.
Idealnya hasil pemeriksaan gula darah sewaktu yang didapatkan oleh orang yang menjalani tes itu berkisar di bawah angka 200 mg/dL.
Sementara untuk gula darah puasa, biasanya mengharuskan orang yang menjalani tes untuk melakukan puasa selama delapan jam lamanya.
Tes ini sering kali diminta dilakukan untuk mendiagnosa penyakit diabetes di tahap pertama dengan hasil ideal di bawah 125 mg/dL. (Ant/OL-1)
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
konsumsi gula berlebih tak hanya berdampak pada berat badan, juga bisa memengaruhi energi, suasana hati, metabolisme, hingga keintiman.
Penderita diabetes tetap bisa menikmati buah dengan aman. Temukan 16 buah rendah indeks glikemik yang kaya serat dan nutrisi.
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Studi terbaru menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan usus, yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
penundaan waktu sarapan hingga pertengahan pagi sampai siang hari dapat mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Simak 3 jenis roti yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan tips memilih roti yang lebih sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved