Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BMKG: Gelombang Tinggi 13-14 November di Perairan Indonesia

Ferdian Ananda Majni
13/11/2021 20:49
BMKG: Gelombang Tinggi 13-14 November di Perairan Indonesia
Sebuah kapal nelayan memasuki pelabuhan di Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (12/11/2021)(ANTARA/JESSICA HELENA WUYSANG)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 13 - 14 November 2021.

"Terdapat sistem tekanan rendah di Laut Natuna Utara bagian barat (1008 hPa) dan di Samudra Hindia Barat Daya Banten (1007 hPa)," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya, Sabtu (13/11)

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak secara variabel dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat P. Enggano, dan perairan barat Kep. Selayar," sebutnya.

Baca jugaKemendikbudristek dan Komisi X DPR Pantau Implementasi Kampus Merdeka di Sejumlah Daerah 

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti *Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Bali - P. Sumba.

Samudra Hindia selatan Jawa - P. Sawu, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Anambas - Kep. Natuna, perairan Kep. Subi - Serasan, perairan barat Kep. Selayar, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara dan timur Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter)

Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya