Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa masih banyak dekan dan kepala prodi yang tidak patuh terhadap aturan pemerintah.
Hal itu tecermin dalam kebijakan pemberian 20 Satuan Kredit Semester (SKS) kepada mahasiswa, yang masuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Masih banyak sekali dekan dan kaprodi yang melanggar peraturan Kemendikbud-Ristek," ujar Nadiem dalam kunjungan kerja ke ITS, Kamis (21/10).
Baca juga: Lulus Seleksi PPPK, Ini Rincian Gaji dan Tunjangan Guru
Nadiem menyebut para dekan dan kaprodi tersebut tidak sungguh-sungguh menjalankan program MKMB. Sebab, banyak mahasiswa yang melaporkan hal itu kepada kementerian, lantaran merasa dihambat. Bahkan, mereka tidak diberi izin untuk mengambil SKS di luar kampus.
"Tolong para rektor untuk memberi tahu, memberi penjelasan ini. Karena program ini untuk mendukung mahasiswa, memerdekakan mereka dalam aspirasi studinya," imbuh Nadiem.
Pihaknya berharap masalah tersebut bisa segera diatasi. Para rektor perlu memantau pelaksanaan program MKMB di setiap kampus, agar tidak ada hambatan bagi mahasiswa. Khususnya, yang ingin belajar dan meningkatkan kemampuan di luar kampus.
Baca juga: Nadiem Umumkan 173.329 Guru Honorer Lulus Seleksi PPPK
Sejumlah program MBKM mencakup Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Lulusan bisa mendapat pekerjaan yang layak, sehingga mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Pun, dosen juga dapat berkegiatan di luar kampus.
Praktisi juga bisa mengajar di dalam kampus. Demikian hasil kerja dosen dapat digunakan masyarakat. Lalu, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Sehingga, perguruan tinggi memiliki kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta berstandar internasional.(OL-11)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan membuka peluang untuk memanggil mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim
kejagung memastikan akan memanggil lagi eks Staf Khusus (Stafsus) mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan.
KPK mengatakan peluang untuk memanggil mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menunggu perkembangan penanganan perkara.
Anang berjanji akan terbuka memberikan informasi jika Nadiem dipanggil lagi. Namun, pemeriksaan, tergantung dari kebutuhan penyidik dalam menangani perkara.
Perkara ini berkaitan dengan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas.
Grup WA tersebut diduga sudah dibuat sebelum Nadiem Makarim resmi dilantik sebagai menteri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved