Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemerintah Distribusikan Tambahan Fasilitas Rantai Dingin ke 34 Provinsi

Atalya Puspa
21/10/2021 14:05
Pemerintah Distribusikan Tambahan Fasilitas Rantai Dingin ke 34 Provinsi
Petugas menyusun paket berisi vaksin Pfizer setibanya di Terminal Cargo Bandara Kualanamu, Deli serdang, Sumatera Utara, Selasa (12/10/2021)(ANTARA/Fransisco Carolio)

PEMERINTAH telah mendistribusikan tambahan pasokan rantai dingin ke 34 provinsi untuk menyimpan vaksin covid-19 merk Pfizer yang membutuhkan treatment khusus, yakni penyimpanan dengan suhu -80 derajat celcius.

"Fasilitas cold chain sudah diberikan ke provinsi. Masing-masing dua buah per provinsi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Kamis (21/10).

Baca juga: Menko PMK: Penyiapan SDM Unggul Tak Hanya Fokus Usia Produktif

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan pihaknya telah membeli sebanyak 55 unit lemari es tempat penyimpanan khusus vaksin yang bisa mencapai suhu -80 derajat celcius dari Unicef. Selain itu, pemerintah juga telah meminta bantuan pada Covax Facility untuk memberikan hibah rantai dingin sebanyak 17 unit.

Dengan terpenuhinya fasilitas rantai dingin, Nadia memastikan bahwa distribusi vaksin covid-19 ke daerah bisa berjalan lancar. Terkait dengan banyaknya daerah yang cakupan vaksinasinya masih minim, Nadia mengungkapkan bahwa distribusi vaksin memang dilakukan secara bertahap.

"Distribusi memang secara bertahap dari pusat ke provinsi dan kabupaten kota lalu ke sentra vaksinasi atau fasilitas kesehatan," ungkap dia.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada kendala dalam distribusi vaksin ke daerah-daerah. "Kalau selama ini distribusi tidak terlalu berkendala. Hanya memang harus ada percepatan distribusi begitu vaksin diterima, termasuk alokasi untuk Polri dan TNI," pungkas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik