Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Masih Pandemi, World Cleanup Day 2021 Usung Tema Pilah Sampah dari Rumah

Ghani Nurcahyadi
19/9/2021 21:38
Masih Pandemi, World Cleanup Day 2021 Usung Tema Pilah Sampah dari Rumah
Peluncuran gerakan World Cleanup Day(Dok. Pribadi)

KEGIATAN Aksi bersih-bersih serentak di dunia (World Cleanup Day) kembali digelar Lions Club tahun ini. World Cleanup Day adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk memiliki kesadaran membersihkan, menjaga dan memelihara lingkungan mulai dari diri sendiri, rumah dan masyarakat. Aksi bersih-bersih tahun ini merupakan yang keempat kalinya yang dilakukan oleh Lions Club sejak 2017.

“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Pilah Sampah dari Rumah yang berarti memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat bahwa menanggulangi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah dari rumah.” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs dalam peluncuran World Cleanup Day secara virtual.

Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah menjadi tema WCD tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi Covid-19, sehingga kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Bank Sampah untuk ditimbang.

Liana menambahkan, Kegiatan Pilah Sampah dari Rumah ini juga menjadi gerakan nasional dengan jumlah peserta sebanyak 300 di kordinir oleh Lions Club Distrik 307 A1 dan Bank Sampah serta perusahaan daur ulang di DKI Jakarta yang di ikuti oleh 100.000 orang yang tersebar di 6 wilayah DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

“Sudah saatnya kita bicara tentang mari kita pilah sampah dari rumah. Bagaimana meningkatkan bank sampah dan bagaimana sampah itu terkelola. Bagaimana sampah jadi bahan baku daur ulang yang mandiri, tidak impor lagi. Mari kita gunakan sampah sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomi sirkular. Tentu ini semua membutuhkan dukungan semua pihak, seperti yang sudah dilakukan juga oleh Le Minerale yang memang cepat sekali berdiskusi dengan kami dan langsung mengeksekusi kegiatan-kegiatan pemilahan sampah,” ujar Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kegiatan aksi bersih-bersih tahun ini juga terselenggara dengan baik karena adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak lintas sektoral, seperti Produsen Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale, Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI).

Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Roanld Atmadja mengatakan, ini merupakan tahun kedua keterlibatan Le Minerale dalam World Cleanup Day bersama Lions Club. Ia mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. 

Baca juga : Pelibatan Masyarakat Sebagai Living Sensor Penting untuk Pemetaan Bencana

"Dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien," ujarnya.

Ronald menambahkan, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale berkomitmen mendukung upaya pengelolaan sampah, khususnya menyebarluaskan kebiasaan memilah sampah dari rumah. Selain berpartisipasi secara langsung dalam WCD bersama Lions Club, Le Minerale juga aktif mengedukasi masyarakat melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV dengan tema edukasi "Pilah Pilih Sampah dari Rumah".

"Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah secara luas,” tambah Ronald saat menerima piagam Rekor Indonesia di acara seremoni kegiatan World Cleanup Day di kantor Walikota Jakarta Selatan.

Pilah sampah dari rumah adalah bagian penting dalam mata rantai ekonomi sirkular untuk meningkatkan tingkat pengumpulan (collection rate), dan kualitas hasil pengumpulan.  Peran serta masyarakat dalam pilah sampah akan memdapatkan benefit ekonomi langsung, dengan menjual hasil pilah sampahya ke bank sampah, atau ke titik pengumpulan.

Untuk itu melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah kemasan lain akan memudahkan pihak pengepul, pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam mengelolahnya/memanfatkannya, serta nilai sampah kemasan plastik jika tidak terkontaminasi dengan sampah organik maka akan bernilai lebih inggi

“Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah ini juga mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) sebagai prestasi dalam Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Terbanyak dengan total peserta terbanyak, yaitu lebih dari 100.000 peserta,” tutup Liana. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya