Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sandiaga Pastikan Pemakaian PeduliLindungi akan Dimasifkan di Tempat Wisata

Insi Nantika Jelita
27/8/2021 11:24
Sandiaga Pastikan Pemakaian PeduliLindungi akan Dimasifkan di Tempat Wisata
Warga memindai QR Code melalui aplikasi PeduliLindungi saat akan memasuki Mal Ratu Indah di Makassar, Sulawesi Selatan.(ANTARA/Abriawan Abhe)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat destinasi sebagai skrining bagi pengunjung yang datang.

Menparekraf mengaku terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta asosiasi pengusaha dalam rencana membuka kembali usaha tempat wisata dan sentra ekonomi kreatif yang telah mendapatkan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

“Salah satu upaya pemulihan dan pembukaan tempat usaha pariwisata nantinya akan berbasis aplikasi PeduliLindungi untuk memindai pengunjung hingga pekerja di destinasi wisata. Aplikasi ini kita masifkan, sehingga aplikasi ini akan menjadi standar dalam setiap kegiatan,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).

Baca juga: Musik Tradisi Jadi Sumber Kreativitas dan Pembeda Musik Indonesia di Dunia

Sebelumnya, Sandiaga menuturkan alasan penggunaan kartu vaksin wisata melalui PeduliLindungi agar bisa memudahkan masyarakat saat berkunjung ke tempat wisata. Pasalnya, aplikasi tersebut juga digunakan dalam hal skrining masyarakat saat bekerja di kantor selama perpanjangan PPKM dan syarat masuk mal.

Menparekraf mencontohkan destinasi yang didukung untuk mempercepat pemulihan sektor parekraf ialah di Kota Batu, Jawa Timur. Salah satu upanya ialah melalui percepatan upaya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang disiplin, kemudian akselerasi sertifikasi CHSE.

Upaya pengaturan pengunjung maksimum dalam satu tempat pun harus diterapkan untuk mencegah kerumunan. Kemudian, membangun citra menciptakan rasa aman dan nyaman serta mendukung penyelenggaraan kegiatan di Kota Batu.

“Pelatihan dan pendampingan secara digital juga dilakukan bagi pelaku parekraf yang memicu dan memotivasi mereka untuk tetap menghasilkan produk-produk kreatif dalam terus berkarya,” kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengungkapkan pandemi covid-19 berdampak signifikan bagi para pelaku parekraf di Kota Batu. Saat ini, tercatat Kota Batu memiliki 92 destinasi wisata, 77 jasa wisata, 95 industri parekraf, 800 lebih usaha jasa akomodasi, hampir 100 restoran, dan fasilitas kuliner lainnya.

“Pariwisata sudah menjadi trademark tersendiri bagi Kota Batu. Potensi tersebut menjadikan warga kami dapat mengambil bagian untuk memenuhi kebutuhan potensi pariwisata. Tidak kurang dari 3000 UMKM yang terdaftar. Angka pertumbuhan ekonomi di Kota Batu luar biasa yaitu 6,4% sebelum pandemi," sebutnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya