Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sandiaga: Ekonomi Kreatif RI Bisa Bersaing dengan K-Pop dan Hollywood

Insi Nantika Jelita
12/8/2021 17:34
Sandiaga: Ekonomi Kreatif RI Bisa Bersaing dengan K-Pop dan Hollywood
Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI.(Antara)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai ekonomi kreatif Tanah Air mampu bersaing dengan industri kreatif raksasa dunia. Seperti, Hollywood dari Amerika Serikat (AS) dan K-Pop dari Korea Selatan.

Sandiaga berpendapat sektor ekonomi kreatif Indonesia berada pada posisi ketiga dunia, dengan kontribusi Rp1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sepanjang 2020.

"Industri kreatif kita masuk tiga besar dunia. Setelah Hollywood peringkat pertama dan berikutnya ada K-Pop," ungkap Sandiaga dalam seminar virtual, Kamis (12/8).

Baca juga: Agar Bisa Bertahan, UMKM Harus Berinovasi Mengikuti Tren Pasar 

Menurutnya, dari 17 subsektor ekonomi kreatif, ada 3 subsektor yang menjadi penyumbang terbesar pada PDB 2020. Rinciannya, kuliner, fesyen dan kriya. Ketiga subsektor itu menelurkan produk yang dibuat pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Namun, Sandiaga mengakui bahwa pelaku UMKM banyak yang terdampak pandemi covid-19. Pihaknya pun berupaya memberikan program pendampingan usaha ke UMKM. Seperti, bedah desain kemasan kuliner, bedah gerai kuliner dan rencana penyaluran bantuan insentif pemerintah.

"Pendampingan usaha kami fasilitasi kepada pelaku UMKM, agar bisa bertahan. Sekaligus menangkap peluang usaha baru, agar menjadi pandemic winner," imbuh Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Sebut Profesi Komedian dan Kreator Konten Menjanjikan

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya menyebut program transformasi dari informal ke formal oleh UMKM, menjadi salah satu solusi untuk mempertahankan bisnis usaha.

"Upaya berikutnya, harus ada transformasi pemanfaatan inovasi dan digital. Lalu, transformasi UMKM dalam rantai pasok baik lokal maupun global," papar Eddy.

Pihaknya mendorong seluruh usaha mikro untuk bertransformasi menjadi formal melalui pendaftaran perizinan usaha, yang semakin mudah dan gratis. Dalam hal ini, pendaftaran nomor izin berusaha (NIB).(OL-11)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya