Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Setwapres Gandeng Sekolah Jurnalisme Media Indonesia Gelar Lokakarya

Dhika kusuma winata
07/8/2021 16:25
Setwapres Gandeng Sekolah Jurnalisme Media Indonesia Gelar Lokakarya
Sekolah Jurnalisme Media Indonesia(MI/Akhmad Mustain)

SEKRETARIAT Wakil Presiden (Setwapres) bekerja sama dengan Sekolah Jurnalisme Media Indonesia menggelar lokakarnya jurnalistik. Lokakarnya bertajuk Pelatihan Jurnalistik di Era Digital itu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai Setwapres yang sehari-hari mengelola pemberitaan Wakil Presiden.

"Diharapkan nanti mudah-mudahan teman-teman bisa memberikan brand image yang lebih baik bagi Bapak Wakil Presiden dan pimpinan Sekretariat Wakil Presiden dalam rangka pemberitaan," kata Kepala Biro Tata Usaha, Teknologi Informasi, dan Kepegawaian Setwapres Yayat Hidayat saat membuka workshop yang digelar daring oleh Sekolah Jurnalisme Media Indonesia, Sabtu (7/8).

Para peserta pelatihan merupakan pegawai Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Setwapres. Setwapres berharap agar pelatihan jurnalistik itu juga dapat memerkaya pengetahuan serta wawasan para pegawai. Dengan begitu, pelayanan publik yang diberikan BPMI Setwapres berupa dokumentasi kegiatan Wakil Presiden bisa semakin optimal.

"Harapan kami sharing session yang diberikan bisa bermanfaat bagi teman-teman di BPMI dalam memberikan pelayanan dokumentasi khususnya video dan tulisan-tulisan yang memberitakan tentang Pak Wakil Presiden dan pimpinan di Sekretariat Wakil Presiden," kata Yayat.

Baca juga: AMSI Gelar Pelatihan Penguatan Bisnis Media Daring

Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala BPMI Setwapres Rusmin Nuryadin. Selama dua hari lokakarya, pegawai BPMI mendapatkan materi intensif mengenai videografi serta fotografi dari fotografer/videografer Media Indonesia Ramdani. Kemudian, untuk penulisan berita pelatihan diberikan oleh Redaktur Media Indonesia Eko Suprihatno.

Pada hari pertama yang membahas sesi pelatihan videografi/fotografi, fotografer Media Indonesia Ramdani menekankan pentingnya pravisualisasi, sensitivitas, serta antisipasi reaksi dalam proses pembuatan video/foto jurnalistik. Unsur-unsur itu akan turut menentukan dokumentasi-dokumentasi yang dihasilkan.

Di tengah kondisi pandemi saat ini ketika aktivitas semua pejabat negara terbatas, termasuk Wakil Presiden, Ramdani menyampaikan perlunya kreativitas dalam pembuatan dokumentasi.

Di sisi lain, peliputan wartawan media massa yang juga terbatas di saat pandemi juga bisa menjadi pendorong bagi Biro Pers Setwapres untuk terus merekam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di seputar Wakil Presiden secara kreatif.

"Wawasan bahwa dokumentasi ini berharga penting sekali, sebagai sebuah hal menyenangkan dan jauh ke depan bahwa yang dilakukan teman-teman BPMI ini adalah rekaman sejarah Indonesia juga karena (mendokumentasikan) di lingkungan Wakil Presiden. Ini bagian sebuah perjalanan rekaman sejarah Indonesia," katanya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya