Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

RS Khusus Bisa Tekan Risiko Kematian Ibu-Anak Saat Pandemi

M. Iqbal Al Machmudi
22/7/2021 17:23
RS Khusus Bisa Tekan Risiko Kematian Ibu-Anak Saat Pandemi
Seorang ibu membawa anaknya untuk diperiksa di RSIA Tambak, Jakarta.(MI/Andri Widiyanto)

UNTUK mengurangi risiko kematian ibu dan anak di masa pandemi covid-19, perlu lebih banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan khusus. Sehingga, risiko ibu dan anak terpapar covid-19 bisa ditekan.

"Di masa pandemi perlu ada rumah sakit khusus ibu dan anak yang merawat covid-19. Karena banyak sekali layanan kesehatan ibu dan anak dan layanan kesehatan reproduksi yang termarginalkan," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam seminar virtual, Kamis (22/7).

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, RS Membuat Poliklinik Drive Thru untuk Anak

"Hal itu dikarenakan layanan umum yang ada di rumah sakit, yang kemudian yang cukup tinggi. Sehingga, pertimbangan kematian ibu dan kematian bayi menjadi salah satu indikator derajat kesehatan bangsa, yang belum mendapatkan perhatian khusus," tambahnya.

BKKBN bersama para pakar ingin memperjuangkan hal tersebut. Sehingga, bisa membuat rumusan kebijakan terkait upaya menekan risiko kematian ibu dan anak. 

Menurutnya, pemerintah harus mengeluakan aturan yang mendukung kesehatan ibu dan anak. Pandemi covid-19 memang menjadi hal krusial saat ini, namun upaya menyelamatkan anak-anak dari stunting juga tak kalah penting.

Baca juga: Luhut: Belanja Pendidikan Harus Utamakan Produk Dalam Negeri

Pandemi dikatakannya bisa merusak generasi mendatang. Sebab, menurunkan kinerja perekonomian. Alhasil, banyak anak-anak yang mengalami kondisi berat badan di bawah batas normal.

"Ketika ekonomi menurun, kemudian kemiskinan sedikit meningkat, anak-anak yang wasting juga meningkat. Stunting juga bisa menjadi ancaman serius kematian ibu dan bayi," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya