Kamis 15 Juli 2021, 19:01 WIB

Menkeu: Perlindungan Sosial Tahan Pemburukan Kesejahteraan Masyarakat

M. Ilham Ramadhan Avisena | Humaniora
Menkeu: Perlindungan Sosial Tahan Pemburukan Kesejahteraan Masyarakat

Antara
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.

 

MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah berhasil menahan pemburukan pada aspek kesejahteraan masyarakat akibat pandemi covid-19 pada 2020. 

Hal itu dipengaruhi prorgam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek kesehatan, namun juga perlindungan sosial. “Pemerintah memberikan perhatian sangat besar. Terutama melalui perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam rapat paripurna DPR RI, Kamis (15/7).

"Serta, dukungan insentif fiskal untuk membantu UMKM dan dunia usaha untuk dapat bertahan dan kembali bangkit dari dampak pandemi,” imbuhnya.

Baca juga: Maret 2021, Penduduk Miskin di RI Turun Jadi 27,54 Juta

Lebih lanjut, dia mengatakan program PEN 2020 juga tak lepas dari kemampuan instrumen APBN untuk menahan pelemahan ekonomi akibat pandemi. Pada 2020, pemerintah melakukan refocusing dan realokasi anggaran untuk mendukung program PEN. Hasilnya, pemerintah berhasil mengalokasikan anggaran sebesar Rp695,2 triliun.

Realisasi PEN pada 2020 tercatat Rp575,8 triliun, atau 82,83% dari pagu anggaran. Salah satu klaster yang realisasinya paling besar ialah program perlindungan sosial, yakni Rp216,6 triliun. Dari dukungan anggaran pemerintah, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia pun dapat ditekan.

Baca juga: Ekspor Juni Naik 9,52%, BPS: Bisa Bantu Pemulihan Ekonomi

“Program Perlindungan Sosial PC-PEN pada 2020 mampu menahan laju kenaikan kemiskinan dan pengangguran,” pungkas Bendahara Negara.

Tercatat, tingkat pengangguran terbuka berada di level 7,07% pada 2020. Angka itu sejatinya mengalami kenaikan dari posisi 2019, yakni 5,32%. Demikian dengan tingkat kemiskinan yang berhasil ditahan pada level 10,19%, atau naik sekitar 1% dari posisi 2019 sebesar 9,22%.

Selain itu, pandemi juga berdampak pada gini ratio Indonesia. Ani menyebut terjadi peningkatan ketimpangan menjadi 0,385 pada 2020, dari posisi 2019 yang hanya 0,380. Namun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020 dikatakannya membaik di posisi 71,94, jika dibandingkan posisi 2019 di angka 71,92.(OL-11)
 

Baca Juga

Ist

Temali Indonesia Siap Gelar Indonesia Child and Mother Expo (ICARE) Tahun Ini

👤mediaidonesia.com 🕔Selasa 21 Maret 2023, 13:51 WIB
PT Temali Indonesia kini melebarkan sayap dengan event terbarunya, yaitu Indonesia Child and Mother Expo (ICARE) yang akan diadakan pada 1,...
Antara Foto/Adeng

IDAI: Jangan Diremehkan! Tuberkulosis Anak Bisa Sebabkan Cacat hingga Kematian

👤Meilani Teniwut 🕔Selasa 21 Maret 2023, 13:45 WIB
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut Tuberkulosis (TBC) pada anak-anak bisa menyebabkan komplikasi berupa cacat permanen hingga...
Ist

Slank, Mahalini Hingga Aldi Taher Turut Sukseskan Festival Pesta Rakyart 2023

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 21 Maret 2023, 12:41 WIB
Dengan mengusung tema "Bikin Politik Jadi Asik", merepresentasikan bentuk dukungan generasi muda dalam mengambil peran dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya